Mohon tunggu...
Miswaka Mine
Miswaka Mine Mohon Tunggu... -

Tertarik pada isu-isu sosial dan domestik rumah tangga.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Perang Terbuka Anies Baswedan vs Joko Widodo

13 Maret 2017   06:27 Diperbarui: 13 Maret 2017   18:00 5910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rencana besar reklamasi Pantai Utara Jakarta dengan Proyek Garuda atau tanggul raksasa yang akan diintegrasikan degan reklamasi 17 pulau (sumber : detik.com)

Pembantu-pembantunya di kabinet, sudah bulat, satu suara ihwal reklamasi. Bappenas dan Kemenko Maritim di antaranya, menyatakan lampu hijau untuk reklamasi. "Untuk selamatkan Jakarta dari banjir rob," ungkap Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala, Bappenas Bambang Brodjonegoro belum lama ini.

Dalam tapat kabinet April tahun lalu, Presiden Jokowi juga secara tegas bilang kepada menteri-menterinya bahwa reklamasi ini harus jadi win-win solution. Jangan sampai merugikan masyarakat maupun dunia usaha. Karena itu, solusi yang ditawarkan pemerintah adalh mengintegrasikan reklamasi tanggula raksasa atau Proyek Garuda dengan reklamasi 17 pulau.

Menko Kemaritiman, Luhut Pandjaitan menyatakan keputusan melanjutkan proyek reklamasi Teluk Jakarta yang terintegrasi dengan Proyek Garuda, berdasarkan kajian ilmiah. Ia memastikan kelanjutan proyek tersebut untuk kepentingan nasional dan masyarakat Jakarta.

Ketiga, Bappenas sendiri  baru akan melanjutkan pembahas reklamasi ini jika proses pilgub DKI usai. Setelah ada nahkoda baru, maka hasil kajian Bappenas diserahkan. Tentu saja terkait rekomendasi melanjutkan reklamasi.

Masalahnya, dalam berbagai kampanye Anies menjadikan penolakan atas reklamasi sebagai satu janji politik. Reklamasi disetop, begitu janji Anies.

Tapi bisakah janji politik setop reklamasi itu ditunaikan jika pemerintah pusat, Presiden Jokowi bilang lanjutkan reklamasi? Apa memang iya, pemprov DKI bisa membantah kebijakan pemerintah pusat?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun