[caption caption="(Budi Waluyo/TEDxLehighU)"][/caption]Suka nonton film Kungfu Panda?
Di Kungfu Panda 3, Master Shifu meminta Po untuk mengajarkan Kungfu kepada ke lima temannya yang awalnya lebih dulu mahir Kungfu. Tahu sendiri, po yang ceroboh malah disuruh mengajar, mana bisa dia. Alhasil, di hari pertama dia mengajar, bukannya tambah bisa, malah membuat latihan ke lima temannya menjadi berantakan.
“You are a loser!” Begitu kata burung Bangau yang melintasi Po. Ini membuatnya ingin berhenti mengajar, karena yakin tidak bisa melakukannya.
Tapi, ada satu kalimat dari Master Shifu yang menarik.
Dia berkata,”If you never do what you can’t do, you will never be more than what you are now!”.
Kemudian, Po berkata,” I don’t wanna be more. I like who I am!”.
Seringnya yang membuat kita menyerah adalah ketika harus mempelajari hal yang baru yang menurut kita tidak bisa; kita sudah pernah mencoba mempelajari atau melakukannya, tapi tetap saja tidak bisa. Dalam kondisi ini, kita lupa bahwa kalau kita terus menyerah saat mempelajari atau melakukan sesuatu yang baru, kita tidak akan pernah menguasai sesuatu yang baru pula. Artinya, kita tidak akan menguasai hal lebih dari yang sudah kita kuasai sekarang.
Sama seperti Po, kita juga kadang menjadikan alasan kalau kita menikmati diri kita yang sekarang atau apa yang salah dengan saya yang sekarang? saya sudah punya ini dan itu, sudah nyaman. Memang sih saya ingin itu, tapi saya tidak bisa mempelajari tentang itu. Biarlah, saya seperti ini saja.. seperti kata po,” I don’t wanna be more! I like who I am!”.
Sayangnya, alasan ini biasanya akan kita sesali ketika melihat orang lain berhasil meraih hal yang lebih dari yang kita miliki sekarang; ketika melihat orang lain berhasil menguasai hal yang tidak kita kuasai, terlebih lagi ketika orang lain itu adalah orang yang dulunya menurut kita lebih bodoh dari kita, lebih rendah dari kita, dan lain-lain.
“Anytime you see someone more successful than you are, they are doing something you’re not.” (Malcolm X)
“Insanity; doing the same thing over and over again and expecting different results”. (Albert Einstein).
Ketika kita merasa jenuh dengan apa yang sudah diraih atau dikuasai, tetapi disisi lain, Tuhan sering menempatkan kita pada situasi dimana melihat orang lain meraih berbagai hal yang kita tidak bisa raih – ingin, tetapi tidak pernah serius mengejarnya sampai akhir, itu sebuah sinyal waktunya untuk move on! Waktunya untuk memasang dan mengejar target yang baru; tentu saja, artinya mempelajari hal yang baru dan hal ini pastilah diluar kemampuan kita yang sekarang.
Kita tidak pernah tahu apakah usaha yang dilakukan akan membawa hasil yang diinginkan atau tidak. Tetapi setidaknya, bila kita menikmati proses pembelajaran yang baru, setidaknya kita sudah mendapatkan sebuah kebahagiaan – kebahagiaan untuk mau belajar apa yang kita tidak bisa.
Ingat, “There are no mistakes or failures, only lessons” (Dennis Waitley)
Dan ini yang paling penting,” “Now just because you deserve this doesn’t mean they are gonna give it to you. Sometimes you gotta take what’s yours.” (Coach Carter)
Yuk, semangat..!! Po juga akhirnya bisa menjadi seorang guru, bukan hanya untuk kelima temannya, tetapi juga untuk Master Shifu dan keluarga besar pandanya.
Kita akan menemukan jalan ketika sudah berjalan; kita akan menemukan solusi ketika terus berusaha. Tetesan air yang lembut bisa melubangi sebuah batu besar yang keras jika jatuhnya berulang – ulang.
“I’m always doing things I can’t do. That’s how I get to do them ~ Pablo Picasso”
Yuk, semangat! Let’s break the limits..!!
– – – – – – – – – – –
Budi Waluyo | Instagram: sdsafadg | Line ID: @zux2328h | Twitter @01_budi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H