Mohon tunggu...
Mince Hamzah
Mince Hamzah Mohon Tunggu... Novelis - advokad

Pengarang lahir di Padang 25 Oktober 1967, saat ini berfrofesi sebagai Advokat di Pekanbaru sejak tahun 1998 dan tercatat sebagai Alumi Doctor of Philosophy in Social Science di Unisel Selangor Malaysia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Balada Dosa Manusia

25 September 2014   04:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:37 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Balada Dosa Manusia

Sementara zion bersorak pongah berpesta pora

Mayat mayat palestin bergelimpangan di jalan

Banjir darah amis baur serpihan daging hancur lebur

Di ujung missiu luluh lantakan gedung pendidikan

Rumah sakit, vasilitas umum tak pandang bulu

Semua sama di moncong rudal tak bermata

Hati buta sebabkan jumawa lupa diri

insan hanyalah hamba tiada

Sempurna kecuali Allah wajalla

Di sini..., sibuk kita

eurofia demokrasi langsung tidak langsung

Hilang moral sebabkan benci saling caci

Saling maki berlomba cari sensasi

Tebar fitnah mencari simpati

Nun di sana ribuan mill berjarak waktu

Pekik tangis lengking pilu hujam jiwa

Janda mati hilang suami tak tahu kemana

Berlari pergi semua jalan tertutup nurani mati

Sebabkan benci menjadi duri merancuni

Hati kanak kanak semestinya murni berisi kasih

Berganti perih di sebalik diam tangis menunggu

Waktu kapankan berlalu pilu...??

Di Mahkamah mengatas nama konstitusi

Pentas sandiwara mainkan lakon wayang

Di sebalik undang undang cuba pamerkan diri

Menjadi pahlawan sebuah negeri sembunyi

Dari ambisi pribadi ataukah golongan

Pemilukada kambing hitam dikebiri

Barbarian reformasi di negeri demokrasi

di sudut sana para ulama berbuih ludah

Dengung warta gembira ayat ayat Tuhan

Tak lagi di dengar sebabkan tuli telinga jiwa

Kerana tahta, harta dan wanita lupa diri

Manusia menjadi dajjal untuk dirinya sendiri

campur tangan setan hancurkan iman

akah ini peringatan ataukah hukuman...?

Astafirrullah ya Allah,

ampunkan kami hamba hamba

Para pendosa alpa janji padaMu

Pinta diri sadarkan jiwa kami

hidup untuk kembali padaMu jua...!!

Pekanbaru, 17 September 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun