Apa itu Hipertensi?
Hipertensi atau yang lebih dikenal sebagai tekanan darah tinggi merupakan salah satu isu kesehatan global. Kondisi ini sering kali tidak menunjukkan gejala awal, sehingga dijuluki sebagai "silent killer" atau pembunuh diam-diam. Krisis hipertensi dapat mengurangi kualitas hidup penderitanya. Beberapa faktor yang dapat memicu krisis ini meliputi ketidakpatuhan terhadap pengobatan, penggunaan obat berisiko, kebiasaan merokok, diabetes melitus, obesitas, dan dislipidemia. Selain itu, hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius seperti gagal jantung, penyakit jantung koroner, penyakit ginjal, dan stroke.
Peningkatan Kasus Hipertensi di Indonesia
Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) pada tahun 2023, prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 602.982 jiwa. Â 8.847 jiwa diantaranya berasal dari Kalimantan Selatan. Kelompok usia di atas 55 tahun merupakan kelompok yang paling banyak mengalami hipertensi, mencapai 138.505 jiwa. Peningkatan jumlah penderita hipertensi dirasakan sangat signifikan karena datanya tergolong tinggi. Penyebab utama kenaikan kasus hipertensi adalah gaya hidup yang tidak sehat dan rendahnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit ini
Faktor Risiko Hipertensi
Faktor risiko hipertensi dapat dibagi menjadi dua kategori: faktor yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor yang dapat dimodifikasi.
Faktor Tidak Dapat Dimodifikasi
- Usia: Risiko hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia.
- Genetik: Riwayat keluarga dengan hipertensi meningkatkan risiko.
- Etnis: Beberapa kelompok etnis memiliki predisposisi lebih tinggi terhadap hipertensi.
- Jenis kelamin: Pria cenderung memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan wanita pada usia muda.
Faktor Dapat Dimodifikasi
- Konsumsi garam berlebihan: Tingginya asupan natrium dapat meningkatkan tekanan darah.
- Obesitas: Kelebihan berat badan berkontribusi terhadap peningkatan tekanan darah.
- Merokok: Kebiasaan merokok merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko hipertensi.
- Konsumsi alkohol: Konsumsi alkohol berlebihan dapat memicu hipertensi.
- Minim aktivitas fisik: Kurangnya olahraga memperburuk kondisi kesehatan secara keseluruhan.
- Stres dan beban mental: Stres berkepanjangan dapat memengaruhi tekanan darah.
Dengan memahami faktor-faktor ini, upaya pencegahan dan pengendalian hipertensi dapat dilakukan secara lebih efektif.
Pendekatan untuk Pengelolaan Hipertensi
Meskipun hipertensi tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, pengelolaan yang baik dapat mencegah komplikasi yang lebih serius. Pencegahan dan pengendalian hipertensi pada lansia memerlukan pendekatan komprehensif yang mencakup:
- Edukasi kesehatan pada Lansia dan keluarganya. Hal ini dilakukan agar lebih memahami bahaya hipertensi dan pentingnya pengelolaan tekanan darah.
- Perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat. Misalnya, memperbanyak konsumsi makanan sehat kaya kalium, kurangi garam, tingkatkan aktivitas fisik, dan hindari kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol.
- Rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah untuk mencegah komplikasi lain.
- Dukungan keluarga harus kuat. Keluarga memiliki peran penting dalam memastikan lansia mematuhi pengobatan dan menjalani gaya hidup sehat.
- Pengelolaan medis yaitu pemantauan pengobatan harus berjalan baik.
Hipertensi adalah masalah serius bagi lansia. Karena itulah isu hipertensi lansia butuh mendapat sorotan dari banyak pihak. Keluarga, komunitas, dan tenaga medis yang mendukung memiliki peran yang sangat penting untuk membantu pasien hipertensi tetap sehat , aktif dan meningkatkan kualitas hidupnya.
Referensi:
Alley, W. D., Schick, M. A., & Doerr, C. (2024). Hypertensive Emergency (Nursing).
Berta Afriani, Rini Camelia, & Willy Astriana. (2023). Analisis Kejadian Hipertensi pada Lansia. Jurnal Gawat Darurat, 5(1), 1–8. https://doi.org/10.32583/jgd.v5i1.912
Carolina, P., Tarigan, Y. U., Novita, B., Indriani, D., Efriadi, E., Yangan, E. P., Mendi, M., & Afiana, M. (2019). Pengabdian Masyarakat Pendidikan Kesehatan Menjaga Kesehatan dan Kebugaran melalui Olahraga bagi Lansia di Posyandu Eka Harapan Kelurahan Pahandut Palangka Raya. Jurnal Surya Medika, 4(2), 88–94. https://doi.org/10.33084/jsm.v4i2.609
Kemenkes RI. (2023). SKI 2023 Dalam Angka. In Kementrian Kesehatan RI. Kementerian Kesehatan RI.
Susilo,Y & Wulandari, A. 2011. Cara Jitu Mengatasi Hipertensi.CV. ANDI Offset
Unger, T., Borghi, C., Charchar, F., Khan, N. A., Poulter, N. R., Prabhakaran, D., Ramirez, A., Schlaich, M., Stergiou, G. S., Tomaszewski, M., Wainford, R. D., Williams, B., & Schutte, A. E. (2020). 2020 International Society of Hypertension Global Hypertension Practice Guidelines. Hypertension, 75(6), 1334–1357. https://doi.org/10.1161/HYPERTENSIONAHA.120.15026
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI