.
Maka biarlah tampias cahaya rembulan yang tak terlihat, malam ini, angkuh dan kumuh. Terbaring lelah di perih luka luka yang menganga.
Dan menganga....
Maka biarlah pias sinar bintang gemintang yang tunduh diremang binar mata mata pahlawan yang gugur. Aku merepihkan setandan pengharapan. Aku merapalkan bait bait doa cinta.
Dan cinta....
Maka biarlah. Lebam kiri kanan ragamu untuk bukti juangmu.Â
Aku menitikkan air mata. Sampai mati.
Aku menitikkan air mata. Sampai nanti.
Haru.
Biru.
Engkau pahlawanku yang gugur untuk negeri tercinta ini.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!