Mohon tunggu...
Cathaleya Soffa
Cathaleya Soffa Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Bersyukur dan jalani saja hidup ini. Man jadda wa jadaa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kenangan dan Sekeranjang Apel

5 April 2019   17:22 Diperbarui: 25 April 2019   14:15 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu embun turun di daun daun. Dari ketinggian bukit kupetik sebuah apel. Kukumpulkan dalam sekeranjang kecil. Merekahkan seluas senyuman, matamu menyipit. Hari sudah sore, katamu. Aku ingin kau tidak terlihat berantakan, pulang dan mandilah. Katamu sekali lagi.

Kemudian kurentangkan tangan. Sesekali kuhempas ke atas. Melewati awan awan. Yang dingin menggumpal di gegenggaman. Mengepal di jemari.

Kulempar senyuman paling indah untukmu. Belahan hati. Pada wajah paling teduh itu adalah kamu.

Maaf untuk wajah berantakanku. Maaf untuk tubuh kuyuku.

Ciputat, 5 April 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun