Apa kau tahu. Setiap lembar perjalanan cerita kita. Adalah ruang ruang tanpa batas. Tanpa jarak. Tanpa jeda. Waktu waktu kita banyak mengisahkan cerita jingga .
Ketika langit di angkasa tumbuh subur di pelupukmu. Kemudian dunia itu menciptakan dengkur angin. Suara suara bising memeluk pintu telingamu. Meruing di sela sela teduh kawanan mega. Anfal diambang batas. Lantas lenyap dihempas lepas.
Mengasaplah!
Namun 'tak untuk ruang hati kita. Kuncup kuncup bunga tetap terjaga. Sejauh rutuk gelegar petir membahana. Selepas bayang bayang semu dekapi raga. Aku genggam erat cintamu. Tak peduli curamnya tebing tebing menghujam. Bahwa seperti itulah rasa. Kau bawa dengan sengaja.
Tetaplah bersamaku. Cinta yang sudah ditakdirkan. Rindu yang akan selalu kujaga.Â
Ciputat, 4 April 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H