Mohon tunggu...
Cathaleya Soffa
Cathaleya Soffa Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Bersyukur dan jalani saja hidup ini. Man jadda wa jadaa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lelaki yang Memasung Dirinya Sendiri

9 Maret 2019   13:09 Diperbarui: 9 Maret 2019   13:21 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Daun daun jatuh berguguran. Di atas tanah tanah kerontang. Hembus angin menerpa keping kepingnya. Angin basah membawanya sekendi rupa rupa. Cuka cuka diterbarnya ke dalam luka luka. Mendidihkan sayatan perih. Sakit yang tak sudah sudah.

Air matanya jatuh. Luruh diantara pipinya yang masai. Tak terkira. Bercucuranlah air mata itu. Terpasung dalam jeri jerit yang tak sudah sudah. 

Akhirnya dia harus bentangkan tangan. Membebaskan dirinya. Terutama hati itu. Terbebaslah dari ilusi. Terbebaslah dari kungkungan asap asap. 

Lalu dia henyak dilanun pagi. Siang memberangkatkan terik. Tersedak ombak waktu yang hilang oleh rotasi. 

9 Maret 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun