Matahari mulai nampak lelah. Lamat lamat kakinya layu menjangkah. Senja pun datang, memintanya untuk membekuk benak yang lagi tak berdawam.Â
Petang sedang membenamkan diri. Pada kolam bertajuk jingga. Di sisi gunung gunung yang menjulang. Sebaiknya ia rebah. Menyantap terik sisa sisa siang yang meradang. Terik terlampau pelik. Merintiklah...
Lantas pupilku merajuk. Pada kerumunan pipit. Terbang mengangkasa. Menjelajahi nirwana dengan sayap sayapnya yang tenang. Kurimbunkan mata. Pada jelajah langit yang membentang. Surya memendar...
Memandanginya pada segumpalan awan. Di jalanan setapak, kaki kaki saling memijak. Tanah basah, penuh genangan. Diantara hari dan kelam. Daun telinga kita saling mendengarkan.
Ciputat, 30 Oktober 2018
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI