Senja kali ini merah tembaga. Sepagi tadi yang mengerucut adalah ironi yang kita tuntaskan. Reduplah kini. Menjadi potongan pias. Menjadi terang. Serpihan cahaya sore yang temaram. Cantik menawan.
Sungguh kini kuterpukau. Mentari disapih oleh kawanan burung camar. Entah dari mana datangnya. Lamat lamat membabat mata sayuku yang menukik ke arahnya.
Senjaku kini berlumuran jingga. Teduh dan meneduhkan. Siang yang hilang. Petang yang terbang. Tinggal siluet cerita anak anak manusia. Kita yang tergugu.
Ciputat, 12 Agustus 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H