Mohon tunggu...
Cathaleya Soffa
Cathaleya Soffa Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Bersyukur dan jalani saja hidup ini. Man jadda wa jadaa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Dia

14 April 2018   15:11 Diperbarui: 14 April 2018   15:24 3953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sebagaimana biasa senyum itu merekah. Melebarkan sisi kelopak matanya hanya untuk sebuah tatapan. Pun kembali tersenyum. Dan kudapati lekukannya bak bulan sabit. Sempurna untuknya yang selalu kusimpan dalam hati.

Tak ada yang lebih istimewa selain cintanya. Tak ada yang lebih baik dari rindunya. Tak ada yang lebih indah dari ketakwaannya. Bagian terakhir, inilah bongkahan emas tersadis yang pernah kutemui. Adalah dia. 

Maka tak ada alasan bagiku untuk melupakan. Kisah, cerita yang melegenda bagai rempah rempah. 

Cathaleya Soffa 

Ciputat,14 April 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun