Sejenak berada di pelupuk matamu. Membayangimu. Untuk satu hati yang kutunggu.Â
Kamu itu tak berjarak. Antara ruang itu, dari ragaku hanya sedepa saja. Tapi kamu membisu. Membuatku jengah. Walau... Hanya untuk memandangi bayanganmu.
Jika saja bulan itu mampu kurengkuh tentulah pertama wujudmu kusandarkan. Agar tahu isi hatimu. Agar tahu isi benakmu. Dengan pendar cahayanya yang redup tahu apa keinginanmu.
Entah. Mungkin saja rindu kita kini mulai tersekat. Menjauh untuk kesekian kalinya.Â
Aku bertanya. Menanyakan kembali. Dan memulainya dengan menjauh. Beringsut pergi. Diam untuk menyaksikan perih yang sama sekali tidak dimengerti.
Cathaleya Soffa
Legoso, 21 September 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H