Sebenarnya tak ada rupa hari ini. Senyap tiada hiruk pikuk. Sepi pertanda siang mulai melayang ke angkasa.
Aku butuh berpikir. Sejenak untuk beradaptasi. Hari ini panas. Terik menyertai rupanya. Tapi aku di sini. Duduk di bawah atap. Ruang kosong rumah kecil kita. Dahiku berlipat menjadi beberapa bagian. Menanyakan. Kemana matahari hari ini?
Ah iya.
Bukankah seharian tadi berjibaku. Melenggang kangkung menjadi ratu di rumah sendiri. Makanya... Sinarnya saja sulit untuk kutemukan.Â
Tapi kini ada. Ada di sebelahku. Matahari menengokku. Tidak lama tapi sinarnya dibutuhkan. Untuk membuat jantung ini normal kembali. Aku perlu vitamin E nya.
Uff...
Nafasku menggunung. Dadaku kembang kempis. Denyut nadiku berdecit. Mataku berbinar ria. Senyum pun mengembang.
Sungguh ini siang luar biasa. Di hari terik penuh bahagia. Syukuri untuk segala karunia Nya.Â
Cathaleya SoffaÂ
Legoso, 07 September 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H