Sekumpulan warna warni pelangi itu telah pergi. Sesaat menjauh untuk bersembunyi. Di pendar sinar mentari yang redup.
Merunduk malu pada camar. Terbang rendah diantara pinus pinus. Berdiri menantang matahari.
Entah.
Mengapa harus kutanyakan kembali. Hutan berparas ayu itu tak berpenghuni. Lengang dimakan penjaganya. Tak ada auman singa harimau ataupun serigala. Sepi oleh riuh pohon ranting. Senyap tanpa lirih angin.
Dan jejak kakiku menumbuh. Di tanah yang telah tumpah. Untuk sekedar memulai langkah. Tak bisa dihentikan.Â
Cathaleya SoffaÂ
Legoso, 6 September 2017
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!