Sepasang mata indah itu adalah engkau ibu
Menatapku lembut
Merengkuhku... penuh dengan kehangatan bersahaja
Bahwa ada seluas cinta yang tak mampu kuhitung angkanya
Bahwa ada selaksa kasih sayang yang tak mampu kulukis panoramanya
Kau rindu yang berujud keteduhan, Ibu
Kau rindu yang berarti muara hatiku, ibu
Seperti langit membiru
Hamparan terangmu membuat langkahku berlari
Terus berlari menyambut hari
Detik demi detik, waktu yang telah disediakan Tuhan untuk kita nikmati bersama
Â
Sungguh, Ibu
Masa dalam kandungan
Masa di waktu bayi
Masa kanak-kanak
Masa remaja
Masa dewasa
Masa pernikahan
Dan kini kupun menjadi seperti dirimu
Ibu
Tiada henti doamu mengalir deras
Tiada henti nasehatmu berucap lirih
Tiada henti penjagaanmu mengayomiku
Jangan ini nduk... jangan itu...
Â
Sungguh ibu, engkau pelangi hidupku
Penuh warna, indah di pelupuk mata
Keteguhan, keberanian, kelembutan, melindungi
Cinta tak terputus, kasih sayang tak terbatas
Dengan temaram senja yang kian redup, Ibu
Kau bak pelita yang berpijar
Terang benderang hingga senja menepi
Dan kau pergi....
Â
Cathaleya Soffa
18 April 2017
_____________________________________________________________
Kepada mama yang telah berpulang ke haribaan-Nya, 28 Desember 2017, seuntai doa dan harapan kepada-Nya. Tuhan, tolong jaga ibuku di alam kuburnya, Terangilah ia dengan banyak cahaya yang meneduhkan. Buka pintu syurga untuknya. Berilah pelayanan terbaik dan kumpulkanlah ia dengan orang-orang yang soleh yang taat kepada-Mu. Aamiin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H