Mohon tunggu...
Cathaleya Soffa
Cathaleya Soffa Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Bersyukur dan jalani saja hidup ini. Man jadda wa jadaa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terpaku Cinta-Nya

6 Oktober 2014   18:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:11 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Annie Zulaikha

Kuterpaku dalam ragaku sendiri
Mengurai kegelisahan bertabur resah menjuntai

Awan-awan kelabu menyangga tetes menetes
Meraup asa, cita tentang-Nya
Kasih-Nya bisakah kutangkap dalam kegamangan?
Cinta-Nya bisakah kuraih dalam kericuhan?

Kutadabburi jiwa yang lengang oleh gemerlapnya bintang
Kuhanya ingin sederhana dalam kezuhudan
Mungkinkah?
Meraup hidayah tiada payah dengan keringanan tapak tangan menengadah

Terhanyut ...
Melavalah air mata
Jangan berhenti berderai, kataku
Menemani hati yang sedang berbisik adalah pengharapan
Alirannya mampu membasuh hati lara
Memohon-mohon maghfiroh-Nya
Yah ... inilah titik-titik embun yang tertahan di bola mata
Rupa-rupa fana penuh intrik dan fatamorgana
Memenjarakan jiwa yang taat
Terpaku kembali pada kepongahan

Hati yang penuh dengan deru debu
Enyahlah seperti angin menyapu pasir-pasir di pesisir
Biarkan qolbu ini bertaut pada Sang Kekasih
Merapatkan segala bening hening rindu pada hidayah dan inayah-Nya

Terpaku ...
Terpaku pada lautan kasih sayang-Nya

Tangerang, 6 Oktober 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun