Oleh :Annie Zulaikha
Jika memang tlah menjadi tulisan tangan-Nya. Apatah bisa kutiriskan namamu di koridor hati ini. Usailah sudah tentang cinta yang merindu. Begitu tutur mengazimah di kerling jantung nan memerah.
Bukan kerdil. Bukan kejenuhan kubilang. Sekecap rima hati dalam degub jantung tlah menyesapi kisah kasih. Tak bisa kupasak lagi cinta nan suci. Menekurkan kata remah tamah pada sesuatu nan sejati.
Tulus
Semurni cahaya pagi yang menyapa embun. Pada ilalang yang berdesir. Pada nirwana yang menabuh keteduhan.
Sudah terjaga rasa. Cukup Dia penuntun-Nya. Dalam taman Firdaus-Nya.
Tangerang, 27 Oktober 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H