Mohon tunggu...
Minar Kartika Panjaitan
Minar Kartika Panjaitan Mohon Tunggu... Lainnya - Menyukai menulis, jalan jalan dan kegiatan sosial

Aktifitas wiraswasta, pengembangan masyarakat, menyukai travelling, menulis, ibu rumah tangga,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bercerita tentang Seks pada Anak

16 November 2020   18:13 Diperbarui: 16 November 2020   18:31 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu pentingnya edukasi seks adalah agar anak dapat menjaga dirinya, untuk tidak menjadi korban pelecehan seksual dari lingkungan sekitarnya. Jika ia tidak memahami bagian bagian tubuh mana saja yang boleh dan tidak boleh disentuh, maka bukan tidak mungkin orang lain dapat berbuat pelecehan terhadap dirinya. Namun jika anak memahami pentingnya untuk menjaga diri dan cara-cara meminta pertolongan jika ada orang lain yang menyentuh bagian tubuhnya yang tak boleh disentuh, anak tersebut mudah-mudahan terlindungi dari kekerasan tersebut.

Membangun Komunikasi

Seperti yang disampaikan di awal tadi, jika anak bercerita tentang perasaannya dan pertanyaan tentang seks, seyogyanya orangtua atau Ibu harus menyambut diskusi tersebut dengan baik, hal penting adalah membangun komunikasi yang baik kepada anak. Ibu menjadi pribadi yang menyenangkan dan nyaman dimana anak-anak, dengan puas untuk mengutarakan isi hati, pikirannya kapanpun dan dimanapun.

Karena pada dasarnya kebutuhan anak adalah didengarkan, dihargai dan dikasihi. Jika kebutuhan tersebut dipenuhi maka saya percaya,anak tidak akan mencari informasi kemana-mana, karena ia tahu bahwa hal tersebut didapatkan dari ibunya.

Komunikasi dua arah adalah hal yang efektif dalam menyampaikan pesan, komunikasi yang  melibatkan anak dan orangtua, dipercaya dapat mepererat hubungan antara anak dan orangtua. Membuat anak lebih percaya diri, membantu anak dalam berhubungan dengan orang lain, dan bahkan membuat anak terhindar dari prilaku-prilaku menyimpang termasuk seks bebas.

Salah satu bentuk komunikasi yang dapat orangtua lakukan adalah dengan membacakan cerita atau mendongeng kepada anak. Hal ini bukanlah kebiasaan baru karena sudah dilakukan oleh para orangtua sejak zaman dahulu, dipercayai bahwa bercerita atau mendongeng kepada anak dapat meningkatkan kognitif anak, dapat meningkatkan kemampuan sosial dan emosional dan juga meningkatkan hubungan antara ibu dan anak (edukasi.kompas.com)

Sediakan waktu dan berceritalah kepada anak saat anak belum tidur, tanyakan tentang pengalamannya pada hari itu, tentang sekolah, teman-temannya. Setelah itu sampaikan pesan-pesan tentang edukasi seks, sehingga informasi tersebut bukan seperti sedang mengajari atau mengkuliahinya.

Jika ditanya kapan edukasi seks pada anak disampaikan, jawabnya adalah sedini mungkin. Bahkan sejak anak baru lahir perlu disampaikan tentang edukasi seks, tentunya dengan bahasa dan gaya penyampaikan sesuai dengan usianya. 

Ya saya percaya bahwa anak-anak kita adalah anak-anak yang cerdas dan pintar, orang dewasa atau kita sebagi orangtua tidak boleh menganggap bahwa mereka bukanlah kelompok yang belum pantas berbicara dan belajar tentang seksualitas, saya kagum pada anak-anak sekarang yang tingkat pemahamannya cukup tinggi. 

Kita sebagai Ibu harus belajar untuk mengimbangi dan membimbing mereka.  Karena Ibu adalah sekolah pertamanya di dunia. Biarkan mereka mendapatkan pelajaran penting ini dari Ibunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun