Mohon tunggu...
Minar Kartika Panjaitan
Minar Kartika Panjaitan Mohon Tunggu... Lainnya - Menyukai menulis, jalan jalan dan kegiatan sosial

Aktifitas wiraswasta, pengembangan masyarakat, menyukai travelling, menulis, ibu rumah tangga,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Setiap Kita adalah Pahlawan

16 November 2020   15:26 Diperbarui: 16 November 2020   15:50 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: matakota.id

Beberapa bulan setelah mengumandangkan kemerdekaannya, Indonesia tidak serta merta dapat  menikmati segala kemerdekaannya. Karena pada Bulan November di tahun 1945. Tentara Jepang mendarat kembali ke Indonesia dan tidak mengakui kemerdekaan Indonesia, malah sebaliknya mengibarkan bendera Belanda. Peristiwa tersebut membuat masyarakat Surabaya marah, sampai akhirnya pada tanggal 10 November peristiwa berdarah tak dapat dihindari.

Betapa solid dan cintanya para pejuang saat itu sehingga rela mengorbankan hak hidupnya untuk sebuah kemerdekaan. Hingga saat ini kita mengenal peristiwa besar itu sebagai hari pahlawan.

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, pahlawan adalah seorang yang menonjol karena keberaniannya dan rela bekorban untuk kebenaran. Pahlawan tidak boleh hanya diartikan sebagai orang yang melawan penjajah dan mengangkat senjata seperti pada jaman kolonial dulu. 

Tetapi pahlawan juga dapat diartikan sebagai orang yang mau mengabdi, berkorban, bekerja keras dan mengerti kepentingan orang banyak dan bukan hanya kepentingan diri sendiri. 

Saat ini memang perjuangan kita bukanlah  dengan mengangkat senjata untuk melawan bangsa asing. Tetapi Perjuangan kita saat ini adalah melawan penjajahan terhadap berbagai aspek kehidupan seperti: kebodohan, penyakit, ketidaksejahteraan dan lain-lain.

Kita semua adalah pahlawan pada bidang kita masing-masing, kita harus menonjol dengan prestasi dan kemampuan kita untuk menghadapai tantangan-tantangan tadi. Terlebih di masa pandemi ini, kita semua dapat ambil bagian untuk mengangkat senjata kita, berupa memberdayakan keahlian dan kemampuan kita untuk berjuang melawan penjajahan yang disebutkan tadi seperti kebodohan, penyakit dan ketidaksejahteraan.

Bagaimana kita menjadi pahlawan ditengah masa-masa sulit ini? Tentunya tidak semudah mengatakannya, namun jika kita mempraktekkan nilai seperti: keadilan, kebenaran dalam setiap bagian dan profesi kita. Bukan hal yang mustahil kita lakukan dan pantas kitalah yang disebut pahlawan, yaitu pahlawan dalam era kemerdekaan ini.

Pahlawan dalam setiap profesi

Sebagai pelajar misalnya pada masa pandemi dituntut untuk belajar daring, banyak tantangan yang akan dihadapi baik dari dalam maupun dari luar. Kedewasaan dan kemandirian dalam belajar sangat dibutuhkan. Mengisi diri dengan membaca, mencari referensi adalah sebagai contoh belajar dengan kemandirian dan kreatifitas. Setiap pelajar tidak serta merta hanya menunggu dan hanya mendapatkan ilmu dari guru dan sekolahnya.

Sebagai pelaku usaha kita adalah salah satu pahlawan untuk menggerakkan perekonomian negara kita, dimana kita tahu bahwa negara kita sudah masuk dalam tahap resesi. Namun dengan menggalakkan dunia usaha atau UMKM, persoalan pengangguran setidaknya dapat sedikit teratasi, selain itu daya beli masyarakatpun dapat didongkrak. Sebagaimana kita tahu selama masa pandemi yang sudah berlangsung kurang lebih tujuh bulan daya beli masyarakat menurun, karena masyarakat lebih memilih berhemat dan menyimpan uangnya karena khawatir dan ketidakpastian masa ini.

Dalam bidang kesehatan, seringnya kita berpikir tenaga medis sebagai garda terdepan  adalah pahlawan dalam menangani covid 19, pengakuan tersebut tidaklah keliru. Namun kita seharusnya menyadari bahwa kita semua adalah pahlawan dalam penanganan kasus yang tidak tahu kapan berujungnya ini.

Dengan menerapakan prokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak, sering mencuci tangan dan menghindari keramaian kecuali kebutuhan mendesak. Adalah tindakan sederhana yang dapat kita lakukan pada saat yang sulit ini. 

Bila kita terus berupaya melakukan dan menjadi teladan dalam prilaku tersebut.  Kitalah yang disebut pahlawan untuk memutus rantai penyebaran covid 19, kitalah pahlawan agar beban pemerintah tidak semakin bertambah, kitalah pahlawan agar keadaan ekonomi negara kita tidak semakin memburuk.

Kita menjadi pahlawan pada bagian kita masing-masing. Mari tonjolkan diri dengan meningkatkan prestasi masing-masing. Perjuangkan kebenaran dan rela berkorban untuk kepentingan orang banyak. Adalah nilai-nilai yang harus  kita pahami untuk menghargai jasa para pahlawan yang telah dahulu pergi. 

Perjuangan untuk melawan penjajahan dari segala aspek belumlah usai, ibarat dimedan pertempuaran, musuh masih berada bersama kita dan belum dinyatakan mundur. Mari bergandengan tangan untuk menjadi pahlawan. Sikap berani dan pantang menyerah sangat dibutuhkan agar kita bersama-sama dapat keluar menjadi pemenang. Melawan bentuk kebodohan, melawan kemiskinan dan melawan penyakit, dengan penjadi pahlawan di bidang kita maisng-masing.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun