Mohon tunggu...
FB: Bukittinggi The Dream Land/Twitter: Minangkabauku
FB: Bukittinggi The Dream Land/Twitter: Minangkabauku Mohon Tunggu... -

Idealisme adalah keistimewaan yang dimiliki anak muda, mungkinkah idealisme itu tetap dimiliki setelah kita tak muda lagi dan telah masuk ke Politik?

Selanjutnya

Tutup

Bola

Sepakbola dan Pembangunan Anak Muda Sumatera Barat

23 November 2015   13:12 Diperbarui: 23 November 2015   13:25 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya juga ada duel pelatuh dari Jawa Timur misalnya, jika Widodo Cahyono Putro, Aji Santoso, atau Joko Susilo dengan bendera Jawa Timur bertemu. Atau dari Medan seperti Suimin Diharja, Liestiadi, dan Zulkarnain Pasaribu bertarung satu grup. Hanya saja, persaingan trio pelatih Sumbar mendapat perhatian tersendiri. 

Tapi di sisi lain, justru yang lebih menarik dicermati sebenarnya adalah semakin berkembangnya dunia kepelatihan di Sumbar. Ketika satu persatu muncul dan mengambil tempat di pentas sepakbola nasional. Artinya, hadirnya trio pelatih Sumbar di PJS membuktikan regenerasi pelatih berkualitas berjalan baik di Tanah Minang.

Fakta Dunia Kepelatihan Sumatera Barat 

Faktanya, di Sumbar saat ini memang tengah terjadi peralihan generasi para pelatih sepakbola, dan tak lagi mentok di dua nama gaek, Suhatman Imam atau Jenniwardin. 

Sumbar termasuk daerah paling banyak yang memiliki pelatih dengan lisensi tersebut. Tercatat, saat ini ada tujuh pelatih Sumbar yang memiliki lisensi A AFC.

Sepakbola dan Pembangunan Anak Muda Sumatera Barat

Semoga keberhasilan pelatih asal Ranah Minang tidak terputus.

Diantaranya upaya agar sepakbola Sumatera Barat terus melaju adalah:

1. Harus didukung oleh sinergi pemerintah daerah dan PSSI Sumbar. Jangan hanya diserahkan kepada sepihak. Mari kita bersama-sama mempertahankan prestasi di dunia kepelatihan yang sudah ada.

2. Lakukan kompetisi sampai ke nagari-nagari, kabupaten/kota hingga ke tingkat provinsi. Cari bibit-bibit pemain muda baru. Agar bisa melanjutkan tongkat estafet yang telah dirintis oleh pelatih-pelatih terbaik dari Ranah Minang.

3. Dengan adanya kompetisi atau pembinaan sepakbola secara berkelanjutan dapat juga mencegah prilaku menyimpang pemuda. Serta mencegah efek buruk pengangguran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun