Mohon tunggu...
FB: Bukittinggi The Dream Land/Twitter: Minangkabauku
FB: Bukittinggi The Dream Land/Twitter: Minangkabauku Mohon Tunggu... -

Idealisme adalah keistimewaan yang dimiliki anak muda, mungkinkah idealisme itu tetap dimiliki setelah kita tak muda lagi dan telah masuk ke Politik?

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menaikkan Nilai Tambah Nasi Kapau

16 November 2015   09:19 Diperbarui: 16 November 2015   09:56 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Makanan Khas dari Bukittinggi, Jika ke Bukittinggi jangan Lupa Nasi Kapau

Hidangan itu terdiri dari nasi, sambal, dan lauk-pauk yang khas, yaitu gulai cubadak (nangka), gulai cangcang (tulang dan daging sapi), gulai babek (bagian perut sapi), dan gulai tunjang (kulit, urat daging sapi).

Lauk lainnya adalah dendeng balado, dendeng lado hijau, randang, gulai ikan, goreng belut, goreng ayam, serta lainnya.

Yang paling utama adalah gulai tambunsu, yaitu campuran telur dan tahu yang dimasukkan ke dalam usus sapi sehingga menghasilkan rasa gurih.

Jika hendak mencicipi nasi kapau, kita bisa berkunjung ke Los Lambuang di Kota Bukittinggi yang persis berada di tengah-tengah Pasar Lereng dan Pasar Putih.

Los Lambuang, tempat para pedagang nasi kapau, ada sejak tahun 1988. Sebelumnya tempat ini merupakan los daging juga sempat menjadi los maco.

Usul kita kepada Pemerintah Kota Bukittinggi untuk menaikkan nilai tambah nasi kapau. Agar dari tahun 1988 tak begitu-begitu saja. Ga berangsur-angsur. Diantaranya adalah:

1. Adakan pembinaan.

2. Jangan ada harga yang semena-mena pada pelanggan.

3. Kebersihan baik dari penyajian dan lokasi.

4. Ada kesenian bermutu.

Jangan lupa ke Los Lambuang di Bukittinggi selain terkenal dengan sajian Nasi Kapau. Juga ada cendol dan ketupat khas Ranah Minang. Dan kadang-kadang ada pengamen yang menyajikan lagu khas Ranah Minang. Yang bagi perantau akan menambah nikmat saat makan di Los Lambuang karna sudah lama tak mendengar Lagu Minang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun