Mohon tunggu...
Minan Nur Rochman
Minan Nur Rochman Mohon Tunggu... -

saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nasionalisme…?

15 Mei 2014   00:57 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:31 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Setiap orang pasti tahu apa itu yang dinamakan Nasionalisme. Akan tetapi hanya sedikit sekali orang yang memahami atau tahu apa makna dari nasionalisme itu sendiri, bukannya mengetahui apa itu nasionalisme, mereka malah memanipulasinya dengan menjadi sebuah bentuk kegiatan lain dengan menggunakan nama Nasionalisme.
Contoh sederhana dari cara manipulasi menggunakan kalimat atau katnasionalisme adalah melalui jalur bisnis atau perdagangan. Walaupun secara tidak langsung sebenarnya hal tersebut memberikan dampak positif bagi Negara dan si produsen.
Akan tetapi apakah tidak ada cara lain selain melalui cara tersebut ?, misalnya saja seperti diadakannya hari memakai batik nasional misalnya (seperti sekarang ini), atau dengan mengadakan sebuah pameran berkelas internasional walaupun sekali untuk mengenalkan pada dunia bahwa Indonesia memiliki kebudayaan dan identitas yang tak kalah hebatnya dari mereka.
Apakah sikap munculnya nasionalisme terhadap bangsa dan Negara sendiri harus melalui adanya masalah ?, seperti adanya berita tentang Malaysia yang dikatakan telah mengklaim salah satu bentuk symbol budaya Indonesia ?.
Apakah karena alasan tentang birokrasi yang rumit untuk mematenkan sebuah bentuk symbol budaya ?, setidaknya apabila pemerintah belum melakukan hal tersebut mereka bisa mengadakan yang namanya penyuluhan kepada generasi-generasi muda agar mengenal budaya dan identitas dari Negara mereka sendiri.
Jangan salahkan pula para generasi muda yang lebih menyukai budaya dari Negara lain seperti kebudayaan Amerika atau Prancis yang dikenal dengan mode dan gaya hidup yang bersifat glamour, sehingga mereka lebih condong untuk meniru budaya mereka.
Kata “Nasionalisme” sebenarnya dibuat untuk menyatukan para masyarakat dari berbagai kalangan, suku dan agama yang berbeda yang berada atau tinggal dalam suatu wilayah atau Negara tersebut, bukannya hanya sebuah kata yang hanya masuk di telinga dan keluar melalui mulut. Dengan kata hanya omong kosong belaka.
Tidak ada kata terlambat untuk melakukan perubahan menuju suatu hal yang baik, seperti kita mulai melakukan pengenalan atau penyuluhan tentang budaya dari Negara kita tercinta Indonesia kepada para generasi muda.
Walaupun faktanya hal itu sebenarnya sulit, akan tetapi lebih baik mencoba dari pada tidak sama sekali. Dan juga berusaha untuk membiasakan mulai menyukai produk-produk buatan anak bangsa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun