Mohon tunggu...
Mimpin Sembiring
Mimpin Sembiring Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Psikologi pada Sekolah Tinggi Pastoral Santo Bonaventura Delitua Medan

Suka belajar dan berenang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Seminar Proposal Tanpa Overthinking: Sederhana Berpikir dengan Minfulness

17 Januari 2025   19:12 Diperbarui: 17 Januari 2025   21:35 1251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Stres jelang Sempro Sumber: AI

B. Mindfulness untuk Menaklukkan Overthinking

Overthinking itu seperti berjalan dalam labirin pikiran sendiri, tanpa pintu keluar. Pikiran melompat-lompat dari "Bagaimana kalau gagal?" ke "Apa mereka akan menertawakan saya?" lanjut ke “Apa kata dunia?” dan berakhir dengan rasa lelah tanpa solusi. Di sinilah mindfulness berperan, bukan sebagai peta, tapi sebagai cara kita berhenti sejenak dan menyadari bahwa kita tidak perlu terus berputar-putar. Dengan mindfulness, kita diajak untuk keluar dari jebakan pikiran yang berlebihan dan kembali ke kenyataan. Sederhana saja: alih-alih memikirkan kemungkinan terburuk, kita fokus pada langkah-langkah nyata yang bisa kita lakukan sekarang.

Praktiknya pun tidak sulit. Ketika pikiran mulai penuh dan hati terasa berat, kita bisa berhenti sejenak, menarik napas perlahan, dan menyadari apa yang sedang terjadi di dalam diri. “Ah, ini overthinking lagi,” begitu mungkin kita berkata dalam hati, tanpa menghakimi atau merasa bersalah. Dengan begitu, mindfulness membantu kita menertibkan pikiran, seperti merapikan buku-buku di rak. Perlahan, yang tadinya berantakan jadi teratur. Dalam seminar proposal, hal ini berarti pikiran kita tidak lagi dipenuhi kekhawatiran tentang hal-hal yang belum terjadi, melainkan pada usaha memberikan yang terbaik di momen itu. Overthinking kalah, dan kita menang—tanpa perlu bertarung keras.

C. Langkah Praktis Mindfulness untuk Menghadapi Seminar Proposal

1. Pernapasan Sadar untuk Menenangkan Diri

Sebelum seminar dimulai, luangkan waktu beberapa menit untuk bernapas dengan sadar. Tarik napas perlahan melalui hidung, tahan sejenak, lalu hembuskan perlahan melalui mulut. Rasakan udara yang masuk dan keluar dari tubuh, dan biarkan pikiran yang berlarian mulai melambat. Teknik ini sederhana, tapi dampaknya luar biasa. Napas adalah jangkar yang membantu kita kembali ke momen saat ini, menjauhkan kecemasan yang muncul karena membayangkan hal-hal buruk yang belum tentu terjadi.

2. Grounding dengan Fokus pada Sensasi Tubuh

Saat berdiri di depan ruangan atau duduk menunggu giliran, fokuskan perhatian pada sensasi tubuh Anda. Rasakan bagaimana kaki Anda menapak lantai, bagaimana tangan Anda menggenggam pena, atau bagaimana pakaian menyentuh kulit. Grounding ini menghubungkan Anda kembali ke dunia nyata, mengalihkan perhatian dari pikiran yang sibuk ke hal-hal konkret yang bisa dirasakan. Dengan begitu, kecemasan tidak lagi menguasai, dan Anda merasa lebih tenang menghadapi situasi.

3. Menggunakan Afirmasi Positif

Sebelum presentasi, bisikkan pada diri sendiri kata-kata yang menenangkan, seperti, “Saya sudah mempersiapkan ini. Saya mampu melakukannya.” Afirmasi ini adalah pengingat bahwa Anda tidak harus sempurna, cukup menjadi versi terbaik dari diri Anda hari ini. Dengan kata-kata positif, Anda memprogram ulang pikiran untuk fokus pada kekuatan, bukan kelemahan.

4. Simulasi Mindful Sebelum Hari H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun