Oleh: Maylin Nada, Naylin Nada, Hikmah Fiana Agustin, Meiysia Putri Cahyani
Kesetaraan gender adalah istilah yang sering digunakan dalam studi gender untuk menunjukkan pembagian yang adil dan seimbang. Kesetaraan gender berarti memposisikan laki-laki dan perempuan memiliki posisi yang setara, sebanding, dan sama dalam memperoleh hak-hak mereka sebagai manusia di semua aspek kehidupan. Kesetaraan gender juga merupakan sebuah konsep di mana stereotip tidak lagi menghalangi peran laki-laki dan perempuan dalam mengembangkan potensi mereka.
Tahu nggak sih, salah satu faktor yang menyebabkan kesenjangan gender di Indonesia yaitu adalah budaya patriarki yang masih kental di beberapa daerah, di mana masyarakat beranggapan bahwa perempuan sebaiknya fokus pada peran sebagai pengasuh anak dan pengurus rumah tangga tapi juga bekerja mencari nafkah. Pandangan ini mempengaruhi pola asuh orang tua terhadap anak perempuan dan menciptakan ekspektasi sosial yang rendah terhadap perempuan untuk memasuki dunia kerja.
Kesetaraan gender berkaitan erat dengan hak asasi manusia, di mana setiap individu berhak mendapatkan perlakuan yang sama tanpa diskriminasi. Negara harus memastikan hukum dan kebijakan mereka mencerminkan prinsip ini, mengubah undang-undang untuk melindungi hak perempuan dan anak perempuan adalah langkah penting menuju kesetaraan gender.
Perempuan sering menghadapi tantangan seperti diskriminasi di tempat kerja, kesenjangan gaji, dan akses terbatas ke posisi kepemimpinan. Mencapai kesetaraan gender berarti memberikan kesempatan yang sama dalam pendidikan pelatihan dan pengembangan karir. Penting juga untuk mengubah persepsi yang menghambat kemajuan perempuan.
Kesenjangan gender dalam karir merujuk pada perbedaan kesempatan, gaji, dan posisi yang dialami oleh laki-laki dan perempuan. Salah satu bentuk diskriminasi yang menghambat kesetaraan gender di dunia kerja yaitu kesenjangan gaji. Fenomena ini terjadi karena berbagai faktor yang saling berkaitan, salah satunya adalah diskriminasi langsung berdasarkan gender.
Perempuan seringkali harus menghadapi tantangan ganda antara karir dan tanggung jawab di keluarga. Hal itu juga dapat mempengaruhi kemajuan mereka di tempat kerja. Kalian tahu nggak sih solusi untuk mengatasi kesenjangan gender ini? Yaitu dengan menghapus diskriminasi. Kebijakan untuk menghapus diskriminasi gender harus mencakup ketentuan yang tegas mengenai larangan praktik diskriminatif dalam proses rekrutmen, promosi, dan pengembangan karir. Selain itu, penghapusan perbedaan upah antara gender harus berlandaskan pada prinsip "upah yang sama untuk pekerjaan yang setara," dengan adanya mekanisme evaluasi jabatan yang transparan dan adil.Â
Selain dengan menghapus diskriminasi, solusi lain yang dapat mengatasi kesenjangan gender adalah dengan memberikan upah yang setara, mendorong pembagian peran yang adil, dan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman. Selain dengan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman perusahaan dapat mengadakan pelatihan yang bisa membantu perempuan buat ngembangin skill mereka. Dengan cara itu, perempuan bisa lebih percaya diri dan siap bersaing di dunia kerja yang pastinya, semua itu akan bawa dampak positif buat perusahaan.(Edwar, 2024)
Perusahaan harus aktif dengerin masukan dari karyawan terutama perempuan. Dengan terlibat dalam pengambilan keputusan, mereka bisa bikin hubungan antara perusahaan dan karyawan jadi lebih baik. Loyalitas mereka terjamin dan semua pihak jadi untung.
Dengan meningkatkan representasi perempuan di berbagai sektor, kita dapat menciptakan budaya kerja yang lebih inklusif dan beragam, yang pada gilirannya akan memberikan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Adanya dukungan dari semua pihak baik perusahaan maupun masyarakat, perempuan dapat menciptakan lingkungan kerja lebih baik, adil, dan setara. Ini bukan hanya soal perempuan, tetapi juga soal kemajuan bersama untu semua orang. Keterlibatan perempuan dalam dunia kerja memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat dan perekonomian.
Dalam konteks global, kesetaraan gender menjadi isu yang semakin mendesak. Organisasi internasional, seperti PBB telah mengidentifikasi kesetaraan gender sebagai salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan. Dengan menggarisbawahi perlunya keterlibatan perempuan dalam semua aspek penyelesaian konflik dan menciptakan lingkungan yang mendukung peran perempuan tersebut.(Firman et al., 2023)
Secara keseluruhan, kesetaraan gender adalah langkah penting untuk mencapai masyarakat yang adil dan seimbang. Untuk mencapai kesetaraan gender, dibutuhkan komitmen dan tindakan nyata dari semua sektor masyarakat. Pendidikan, kebijakan, dan perubahan harus berjalan seiring untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan. Kesetaraan gender bukan hanya hak-hak perempuan, akan tetapi juga menciptakan masyarakat yang lebih baik untuk semua. Ketika semua orang diperlakukan adil, kita dapat mencapai kemajuan yang lebih besar dalam berbagai bidang. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk berjuang menuju kesetaraan gender dan memastikan bahwa suara semua orang wajib didengar dan dihargai.
DAFTAR PUSTAKA
Edwar, M. (2024). Hambatan Penegakan HAM Terhadap Kesetaraan Gender Di Dunia Kerja Dalam Budaya Patriarki. Jurnal Kajian Hukum Dan Kebijakan Publik, 2(1), 380--387. https://doi.org/10.33363/bb.v14i1.1179.6
Firman, M., Suswandy, S., Ginanjar, D., & Kania, M. (2023). Kesetaraan Gender dan Perdamaian Global: Mendorong Partisipasi Perempuan dalam Negosiasi Perdamaian. Journal on Education, 05(04), 17641--17657.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H