Mohon tunggu...
Mimin Triana
Mimin Triana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Hobi saya scroll sosmed hehe, kepribadian kadang pemalu kadang malu maluin sekian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Filsafat Pancasila

18 Desember 2022   22:24 Diperbarui: 18 Desember 2022   22:29 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Filsafat adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya.

 Filsafat Pancasila memiliki arti bahwa penggunaan nilai-nilai pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bernegara.

Pencetus filsafat Pancasila adalah presiden pertama republik Indonesia yaitu  Soekarno  ia menyampaikan ide serta gagasannya terkait dasar negara Indonesia, yang dinamai "Pancasila". Panca artinya lima, sedangkan sila artinya prinsip atau asas.

Pembahasan pancasila secara filsafat adalah membahas makna dan pengertian yang sedalam-dalamnya.Termasuk memahami apa yang ada dibalik makna Pancasila dan pengetahuan terhadap Pancasila sebagai suatu kesatuan, yang memiliki sistem pemikiran rasional, sistematis, terdalam dan menyeluruh.

 Kajian dalam seistem filsafat Pancasila meliputi

 1.Kajian Ontologi

Ontologi adalah ilmu tentang "ada", terkait dengan "ada"-nya Pancasila atau hakikat keberadaannya yang memberi jawaban terhadap pertanyaan "apa" (what).

2. Kajian Epistemologi

Epistemologi adalah ilmu tentang "cara berada", terkait dengan bagaimana cara Pancasila berada, yang memberi jawaban terhadap pertanyaan "bagaimana" (how).)

3.kajian aksiologi

Aksiologi adalah ilmu tentang penerapan, aplikasi, manfaat atau kegunaan..

terkait dengan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, memberi jawaban atas pertanyaan "untuk apa" (for what)

Secara ontologi, kajian ontologi secara filsafat di maksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila sila Pancasila.menurut Notonegoro hakekat dasar ontologi  Pancasila adalah manusia karena manusia merupakan subjek hukum pokok dari sila sila Pancasila.

Tentang ontologi Pancasila penelitian Notonagoro menyatakan adanya Pancasila dalam tri prakara atau tiga hal. Tiga hal itu adalah: adat- budaya, religi, dan negara.

Prakara pertama, adalah Pancasila adat-budaya, yaitu nilai-nilai Pancasila yang ada, hidup dan berkembang, dalam sosio-budaya bangsa Indonesia.

Yang kedua Pancasila religi, yaitu nilai-nilai Pancasila yang terkandung, hidup dan berkembang, dalam kepercayaan dan agama-agama di Indonesia.

Prakara ketiga, yaitu Pancasila negara, dalam hal mana nilai-nilai Pancasila telah diangkat ke permukaan secara nasional, dirumuskan secara sistemik dan sistematis, dimasukkan dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai dasar negara, selanjutnya dikembangkan sebagai filsafat.

Omtologi Pancasila adalah sesuatu yang ada,manusia harus membuat dan mengadakan Pancasila itu dalam berbagai pengalaman hidup.pancasila harus di uji keserasiannya supaya bereksistensi ,Pancasila perlu di uji dengan pengalaman artinya pnacasila sebagai objek materiala dapat di percaya keberadaannya  jika manusia mengalami pncasila .keserasian dalam memaknai Pancasila dalam setiap pengalaman dalam tangkapan Indra seseorang perlu serasi  dengan tangkapan Indra orang lain .Pancasila menjadi sesuatu yang ber eksistensi  artinya di alami secara indrawi dalam tempat dan waktu tertentu yang bereksistensi adalah nyata dan ada,namun yang ada tidak harus bereksistensi

Kajian epistemologi

Dalam kajian epistemologi,Pancasila sebagai sistem filsafat di maksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat manusia sebagai  suatu sistem pengetahuan

Hal ini di munginkan karena epistemologi merupakan bidang filsafat  yang membahas hakikat ilmu pengetahuan (ilmu tentang ilmu).

Kajian epistemologi Pancasila tidak dapat di pisahkan dengan dasar ontologisnya,oleh karena itu, epistemologi Pancasila sangat  berkaitan erat dengan konsep dasarnya tentang hakikat

manusia .

Menurut Titus terdapat 3 persoalan yang mendasar dalam epistemologi yaitu:

O tentang sumber pengetahuan manusia; O tentang teori kebenaran pengetahuan manusia; O tentang watak pengetahuan manusia.

Sebagai suatu sistem pengetahuan,maka Pancasila harus di peroleh  maknanya melalui pengalaman dan akal sehat.keutuhan Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan tidak akan di peroleh jika manusia tidak berperan dalam pengalaman dan menggunakan pengalaman itu dengan logika (akal sehat).menjadi bagian yang utuh manusia dan pancasila sebagai sistem pengetahuan menempatkan pancasila manusia harus menyimpulkan sesuatu dengan berdasarkan pengalaman.

Pengetahuan tentang Pancasila tentunyadapat di peroleh melalui perantara panca indra secara empiris atau berpikir induktif .

Kajian aksiologi

Kajian aksiologi filsafat Pancasila pada hakikatnya membahas tentang nilai praksis atau manfaat suatu pengetahuan tentang Pancasila.

Karena sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat memiliki satu kesatuan dasar aksiologis, sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakekatnya juga merupakan suatu kesatuan.

Selanjutnya aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita membahas tentang filsafat nilai Pancasila.

Aksiologi berasal dari kata Yunani axios yang artinya nilai, manfaat, dan logos yang artinya pikiran, ilmu atau teori

Aksiologi berasal dari kata Yunani axios yang artinya nilai, manfaat, dan logos yang artinya pikiran, ilmu atau teori

Aksiologi adalah teori nilai, yaitu sesuatu yang diinginkan, disukai atau yang baik.

Bidang yang di selidiki adalah hakikat nilai,kriteria nilai,dan kedudukan metafisika suatu nilai.

Nilai(value)dalam bahasa Inggris berasal dari kata latin velere yang artinya kuat,baik, berharga ,dalam kajian filsafat merujuk pada sesuatu yang sifatnya abstrak,yang dapat di artikan sebagai keberhargaan atau kebaikan.nilai nilai itu sesuatu yang berguna.nilai juga mengandung harapan akan sesuatu yang di inginkan

Pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia, memiliki integrating force yang mampu menciptakan kehidupan bangsa Indonesia yang multikultural,sikap saling menerima,menghargai nilai,budaya,keyakinan yang berbeda tidak otomatik akan berkembang sendiri,apalagi dalam diri seseorang ada kecenderungan untuk mengharapkan orang lain menjadi seperti dirinya.

Pendidikan multikultural yang di kaji melalui filsafat Pancasila dapat di maknai sebagai proses untuk menumbuhkan kemampuan  cara hidup menghormati,tulus,dan toleran terhadap keberagaman budaya yang hidup di tengah tengah Masyarakat plural

Adapun nilai nilai filsafat Pancasila yaitu

Nilai Ketuhanan.

Nilai Kemanusiaan.

Nilai Persatuan.

Nilai Kerakyatan.

 Dan Nilai Keadilan.

Filsafat Pancasila di harpkan mampu menjadi dasar untuk mengatur pemerintahan atau penyelenggaraan negara. Segala sesuatu yang ada dalam kehidupan bangsa Indonesia, baik rakyat, pemerintah, wilayah maupun aspek negara lainnya, harus didasarkan pada Pancasila

 Adapun kesimpulan Pancasila sebagai sistem filsafat bahwa

 Mengapa Pancasila dikatakan sebagai filsafat? Karena pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh para pendahulu ,yang kemudian  hasil perenungan tersebut dituangkan dalam suatu sistem yang tepat, dimana pancasila memiliki hakekatnya tersendiri yang terbagi menjadi lima sesuai dengan kelima sila-silanya tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun