Mohon tunggu...
mimin sugiarto
mimin sugiarto Mohon Tunggu... Jurnalis

Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Remang di Balik Perda

18 Desember 2024   06:39 Diperbarui: 18 Desember 2024   06:39 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pak, kami cuma jual kopi, Pak," kata seorang perempuan tua yang berdiri di dekat pintu.

Petugas itu tak peduli. Beberapa dari mereka sibuk mencatat nama dan mengambil foto. Tapi anehnya, pemilik warung yang dikenal akrab dengan petugas itu malah diajak bercanda. Tak ada pembongkaran atau penyitaan.

Razia itu selesai dalam satu jam. Beberapa perempuan dibawa ke kantor. Wati berhasil lolos malam itu, tapi pikirannya tak bisa tenang.

"Kenapa cuma kita yang disalahin, padahal mereka juga tahu kita butuh makan?" batinnya meledak-ledak.

Esoknya, warung itu kembali buka seperti biasa. Perda masih terpampang di baliho besar di ujung jalan, mengingatkan bahwa warung remang-remang dilarang. Tapi kenyataannya, semua berjalan seperti biasa.

Wati menghela napas panjang. Dia tahu, besok, lusa, dan entah sampai kapan, dirinya akan tetap duduk di warung itu, melayani tamu-tamu dengan senyum palsu. Perda itu hanya sebuah teks kaku, sementara perutnya dan perut anak-anaknya butuh makan yang nyata.

"Yang melanggar siapa, yang dipenjara siapa," bisiknya dengan tatapan kosong ke arah jalan. Mobil patroli melintas pelan. Salah satu petugas di dalam mobil melambai padanya. Wati hanya membalas dengan senyum hambar, tanpa arti.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun