Mohon tunggu...
Mimin Rukmini
Mimin Rukmini Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa STAI Riyadhul Jannah Subang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

“Jika kita tidak bisa sekuat hujan yang menyatukan bumi dan langit, maka jadilah selembut doa yang menyatukan takdir dan harapan"

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mengenal Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), Jenis-jenis dan Beginilah Cara Mendampinginya

2 Oktober 2022   15:11 Diperbarui: 2 Oktober 2022   16:30 943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak berkebutuhan khusus atau yang disingkat dengan (ABK) adalah anak dengan keterbatasan, baik secara fisik maupun secara emosional, yang sangat berpengaruh secara signifikan dalam proses tumbuh kembang anak tersebut.

Hal inilah yang menjadi alasan mereka memerlukan bantuan dan dukungan dari orang tua, guru dan juga orang terdekatnya secara ekstra untuk mencapai potensinya. Anak berkebutuhan khusus meliputi anak yang mengalami gangguan tingkah laku, gangguan spectrum autis, keterlambatan perkembangan, dan kesulitan belajar.

Menurut Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, penyandang disabilitas atau anak berkebutuhan khusus merupakan masyarakat yang rentan yang berhak memperoleh perlakuan dan perlindungan lebih berkenaan dengan kekhususannya.

Sebelum membahas bagaimana cara kita untuk mendampinginya, inilah jenis-jenis anak berkebutuhan khusus yang perlu kita ketahui agar dapat melakukan pendekatan pada anak lebih dalam, berikut jenis-jenis (ABK) :

  • Disabilitas penglihatan, yaitu anak yang mengalami gangguan daya penglihatan berupa kebutaan total atau sebagian.
  • Disabilitas pendengaran, yaitu anak yang mengalami gangguan pendengaran dan biasanya memiliki hambatan dalam berbicara atau berbahasa.
  • Disabilitas intelektual, yaitu anak yang memiliki kecerdasan dibawah rata-rata, berbeda dengan anak seusianya. Gejala ini membuat anak kesulitan berfikir dan memahami.
  • Disabilitas fisik, yaitu anak yang mengalami gangguan gerak akibat kelumpuhan, layu, kaku, stroke, akibat amputasi, kusta dan lain-lain. Kondisi ini disebabkan oleh penyakit, kecelakaan, atau dapat juga disebabkan oleh kelainan bawaan.
  • Disabilitas mental, yaitu kelainan mental atau tingkah laku, baik cacat bawaan maupun akibat dari penyakit.
  • Disabilitas ganda, yaitu keadaan anak yang menyandang dua jenis dua jenis kecacatan sekaligus berupa cacat fisik dan cacat mental. Apabila yang cacat adalah keduanya maka akan sangat mengganggu penyandang cacatnya.

Nah, itulah jenis-jenis anak yang memerlukan kebutuhan khusus. Berikut ini merupakan bagaimana cara kita sebagai orang tua, guru, ataupun orang terdekatnya untuk mendampingi mereka.

  • Orang tua harus lebih terbuka pemikirannya mengenai anak yang berkebutuhan khusus ini dengan cara tunjukan rasa menerima kondisi anak ini.
  • Melakukan pengawasan sejak dini, tentunya sangat dibutuhkan pengawasan yang lebih dibandingkan anak-anak lain seusianya.
  • Berikan motivasi dan perhatian lebih kepada anak tersebut.
  • Sabar menghadapinya, tentunya kita harus sabar dengan ekstra untuk menangani anak yang berkebutuhan khusus ini demi perkembangan anak agar lebih maksimal.
  • Masukan anak ke sekolah yang tepat, pendidikan sangatlah penting bagi anak-anak, tak terkecuali anak yang berkebutuhan khusus.
  • Ajarkan makna kehidupan, anak perlu tahu apa yang terjadi terhadap dirinya itu bukanlah kegagalan atau apapun. Justru kita harus mendukung mereka agar tetap semangat menjalani arti kehidupan.
  • Bergabung dan aktif dalam komunitas, anak perlu bergabung dengan komunitas dan juga aktif bermain didampingi orang tua dan gurunya.

Nah, itulah definisi, jenis-jenis serta cara mendampingi anak berkebutuhan khusus. Melalui penjelasan diatas kita sebagai orang tua, guru atau orang terdekatnya diharapkan bisa memahami lebih memahami dan mengasuh anak yang tepat.

Terimakasih

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun