Warga Desa sontak kaget ketika mendengar kabar bahwa pemberian gelar untuk Matliluk dari yayasan Nasional ditunda. Mareka para warga amat menyayangkan gagalnya Matliluk mendapat gelar bergengsi itu karena mareka berasumsi bahwa Matliluk memang pantas mendapat gelar dan penghargaan itu mengingat hingga kini kontribusi yang diberikan Matliluk saat menjabat sebagai Kades masih mareka nikmati.
Usaha dari para warga untuk memprotes kebijakan dari yayasan Nasional yang menunda gelar penghargaan untuk warga Desa mareka tidak digubris panitia. Narasi tokoh agama dan masyarakat yang disuarakan lewat media massa pun tak didengar panitia dari yayasan Naional.
" Penghargaan untuk Matliluk kami tunda hingga waktu yang tepat," ujar ketua panitai dari yayasan Nasional kepada perwakilan warga Desa. Dan mareka pun pulang dengan gigit jari. Usaha mareka untuk memberikan tempat terhormat kepada putra Desa gagal.
Angin semilir berhembus hingga ke pematang. Desisnya menyapa rongga dada para petani yang giat menanam padi disawah mareka. Sepoinya angin menerjang ujung lidah batang padi. Meliuk-liuk bak para penari. Eksotis sekali. Senja mulai memerah sebagai tanda malam akan tiba.Â
Toboali, Minggu yang cerah, 9 Januari 2021
Salam sehat dari Kota Toboali
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H