Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Rahim Berbunga Duka

26 Mei 2021   06:06 Diperbarui: 26 Mei 2021   10:15 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kini Anya harus berjuang sendiri terhadap benih di rahimnya yang makin membesar. Tekadnya sudah bulat untuk membesarkan buah hati dengan kesendiriannya. Walaupun godaan untuk membuangnya selalu saja menghantui pikirannya.

"Mohon maaf, lho Mbak. Ada orang yang bisa membuang janin itu," saran temannya.

"Terima kasih atas sarannya. Saya akan tetap melindunginya hingga lahir dan membesarkannya biar menjadi manusia yang baik. Dia berhak hidup," jawab Anya.Bahkan saat Pimpinan Kantornya ingin bertanggungjawab, Anya pun menolaknya.

"Ini bukan benih Bapak. Tak pantas Bapak mengakuinya," jawab Anya yang membuat Pimpinan Kantornya harus menjauh dirinya seribu langkah.

Anya terus berjalan menatap waktu menantang hari menunggu lahirnya buah kasih hatinya. Dia berjanji akan membesarkan buah hatinya seorang diri dengan kasih sayangnya sebagai wanita sejati. Dan akan diajarkannya kepada buah hatinya tentang kesejatian diri sebagai manusia. Bukan seperti lelaki yang telah menanam benih dirahimnya yang pergi untuk melepas tanggung jawabnya sebagai penebar benih tanpa malu. 

Toboali, rabu, 26 Mei 2021

Salam sehat dari Kota Toboali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun