' Jadi berapa Ko bunga yang harus saya bayar lagi," tanya Sukri.
' Saya minta maaf lo Pak Sukli. Ini berdasarkan catatan dibuku saya," jawab Ko Aciu yang menyebut nama Sukri dengan sebutan Sukli.
" Tidak Masalah Ko. Kan itu kewajiban saya yang telah meminjam modal kepada Ako," jawb Sukri.
Dan betapa terkejutnya Ako Aciu ketika hendak menerima uang bunga riba dari Sukri, beberapa orang petugas berpakaian preman langsung membekuknya bersama dengan para anak buah untuk dibawa ke Polsek terdekat.
" Terimakasih Pak Sukri atas kerjasamannya. Semoga ini menjdi aksi terakhir dari aksi para lintah darat yang secara ekonomi melakukan penindasan kepada warga miskin," ujar seorang petugas sambil menyalami tangan Sukri. Sukri pun mengangguk kepalanya.
Sinar matahari berarak. Lintasi awan. Sinarnya terang seterang hati Sukri yang bisa membantu warga. Ya membantu melawan kesewenang-wenangan penindasan ekonomi lewat aksi riba oleh manusia tak beradab.
Toboali, minggu, 23 mei 2021
Salam sehat dari Kota Toboali
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H