Dalam album Raksasa ini, raungan gitar Eet Syaharani yang kental dengan sound yang keras memberi warna lain dalam penggarapan album Raksasa yang melahirkan hits seperti menjilat Matahari, Raksasa, dan  Maret 1989. Musik God Bless terasa sangar. Kental nuansa rocknya. Sangat terlihat nunasa heavy metalnya.Â
Tahun 1991, God Bless kembali merilis album "The Story Of God Bless" yang mengaransemn ulang lagu-lagu lawas mereka yang pernah hits di eranya seperti Huma Diatas Bukit, Musisi, Sesat hingga She Passed away. Dalam album ini aransemen musik God Bless terasa lebih moderen dan lebih segar kendati raungan gitar Eet syahrani tetap menjadi God Bless terasa tetap keras sebagai grup musik rock.
Perpaduan permainan keyboard Jockie yang berpadu dengan cabikan gitar Eet Syahrani didukung betotan bass Donny Fatah ditambah pukulan drum Teddy Sujaya membuat keeksotisan suara khas Ahmad Albar sebagai vokalis makin mengeksistensi God Bless sebagai kelompok musik Rakasa di negeri ini.
Album Apa Kabar yang digarap tahun 1997, mereunikan kembali Ian Antono sebagai gitaris God Bless. Duetnya bersama Eet Syahrani dalam Album apa Kabar ini sangat ditunggu para pecinta dan penggemar musik rock tanah air. Para pecinta musik rock tanah air berharap banyak dari kolaborasi dua gitaris papan atas rock negeri ini di Album Apa kabar. Hasilnya duel permainan gitar dua gitaris berpengaruh di negeri ini dapat didengar di lagu Anakku dan Serigala Jalanan.
Pergantian personil tampaknya menjadi ciri khas God Bless saat hendak merilis album baru. Pada album 36 tahun God Bless, Abadi soesman kembali bergabung bersama Yaya Muktio yang menggantikan posisi Teddy Sujaya sebagai drummer. Dan lagi-lagi nunasa God Bless berubah. tehnik bermain drummer yaya Muktio yang lebih art rock menjadikan " Album 36 Tahun God Bless " terasa berbeda dengan album-album God Bless sebelumnya yang sangat kental dengan sentuhan pukulan drum rock ala Teddy Sujaya.
Sepertinya setiap album baru God Bless di rilis, pergantian personil grup God Bless seolah menjadi ikon dan ciri khas grup band rock ini. Dalam album " Cermin 7 ", posisi sebagai penggebuk bedug Inggris diisi oleh drummer EdanE, Fajar Satriatama. Masuknya Fajar dalam posisi drum kembali membuat arransemen God Bless terasa ngerock mengingat Fajar adalah drummer EdanE yang mengusung aliran musik heavy Metal bersama mantan gitaris God Bless, Eet Syahrani.
Tak terasa, sudah 48 tahun, kelompok musik rock yang didirikan Ahmad Albar usai pulang dari Belanda ini, mengarungi panggung musik rock tanah Air. Kendati usia para pemainnya sudah ada yang berkepala 7, namun kegarangan mereka di atas panggung musik rock tanah air tetap bergema dan dirindui para penggemarnya. Aksi panggung mereka masih sangat dinantikan para pecinta musik rock tanah air.  Mereka adalah raksasanya  musik rock tanah Air. Selamat untuk God Bless. Teruslah melayari panggung musik rock tanah air. Rock Never Die !!!
Toboali, hari ke-24 Ramadan/ 6 Mei 2021
Salam sehat dari Kota Toboali
salam ramadan buat pembaca dan Kompasianer yang menjalankan Ibadah Puasa 1442 H. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H