' Tak mungkin," jawabnya.
" Sangat mngkin. Aku lajang dan kamu tak bersuami," kata lelaki itu.
" Tapi,"
" Manusia bukan diukur dari pebuatannya. Tapi dari hatinya,"
" Apa kata orang nantinya,"
' Silahkan orang mau mengumbar sejuta kalimat tentang kamu dan aku. Toh kita yang akan menikmatinya. Kita yang menjalaninya,"
" Anakku?,"
" Anakmu adalah anakku juga. Kita pulang ke kampung dan memulai hidup baru disana. Membangun sebuah keluarga baru dengan jiwa baru. Subuh nanti malam kita pulang. Aku sudah mempersiapkan segalanya,"
" Mpok."
" Aku sudah jelaskan kepada Mpok Tua. Dan beliau bahagia. Sangat bahagia,"
Jalanan mulai terlihat sepi. Hanya satu dua kendaraan yang melintasi jalanan. Udara terasa amat segar. Tak ada deru knalpot yang melahirkan asap-asap hitam. Alam hening. Dua anak manusia saling berangkulan menuju jalanan menunggu kendaraan yang akan menghantarkan mareka ketempat baru untuk kehidupan yang baru. Suara azan Subuh bergema dari masjid. Iringi dua anak manusia ini menuju jalan yang baru. Kehidupan yang baru sebagai manusia baru.