Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Lagu Religi, Lagu Penyejuk Hati

22 April 2021   21:41 Diperbarui: 22 April 2021   21:59 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chrisye - Sumber: Sentra Lisensi Musik Indonesia

Lagu Religi, Lagu Penyejuk Hati

Setiap bulan Ramadan tiba, semua konten di ruang publik menjadikan tema Bulan Sejuta Bulan sebagai ikonnya. Mulai dari konten di papan reklame hingga ke acara televisi. Bahkan iklan pun menyajikan tema yang inheren dengan tema ramadan. tak terkecuali dunai musik. Dan ada cerita menarik yang amat populer bahwa apabila sudah terdengar lagu-lagu Bimbo diputar dimana-mana, maka ramadan berarti sudah dekat. Lagu Bimbo memang identik degan lagu dan musik bernafaskan religi.

Musik dan lagu religi di Indonesia dimulai sekitar tahun 1936 sebagaimana yang diungkapkan Pemerhati Musik redy eko Prasetyo. Pemerhati musik ini menemukan bukti keberadaan musik religi pada 1936 dari konversi audio pada video YouTube. Berdasarkan referensi tersebut terdengar audio bernuansa Melayu lama dengan judul "Selamat Hari Raya". Lagu itu dinyanyikan Miss Aminah dengan nama pencipta, Tengku Alibasha dan  Che Ara Bangsawan.

Sementara itu menurut Indriyana R Dani dan Indri Guli dalam bukunya  Kekuatan Musik Religi, musik religi adalah bunyi dalam lirik dan lagu yang mengandung nilai dakwah.

Dan ketika diperdengarkan secara live atau melalui media visual dan elektronik, seperti radio, televisi, dan dalam bentuk digital, pendengar atau penikmat merasa lebih dekat kepada Sang Pencipta, sehingga menimbulkan suatu emosi dalam diri. Hal yang membedakannya dengan musik umum, yakni lirik atau syair. "Lirik ataupun syair musik religi mengandung makna yang lebih mendalam dan sarat pesan," tulis mereka dalam buku tersebut.

Bimbo, grup musik asal Kota kembang, Bandung menjadi ikon baru dalam dunia musik relegi di Indonesia. Digawangi Sam, Acil, Jaka dan iin, mereka mampu merevolusi bahkan mengeskalasi  trend musik religi diIndonesia menjadi lagu yang indah dan merdu dengan balutan syair lagu yang amat menyentuh hati dan jiwa pendengarnya. Dan ditangan Bimbo, lagu dan musik religi menjadi elegan dan easy learning.

Tak pelak setiap  bulan Ramadan tiba, lagu dan syair dari Bimbo amat akrab ditelinga para penggemar dan penikmat musik tanah air. Siapa yang tak tahu dengan lagu Tuhan? Siapa yang tak tahu dengan Lagu Anak Bertanya Kepada Bapaknya? Dengan mengandeng sastrawan Taufik Ismail, syair lagu Bimbo sungguh menyentuh hati. 

Memasuki era 90-an, musik religi tidak hanya menjadi milik Bimbo dan grup-grup qasidahan saja. Dengan sentuhan melodi yang lebih moderen dan easy earning, para pemusik dan grup Band besar Tanah Air mulai merambah dunia musik religi di negeri ini. Kehadiran grup band besar seperti Ungu, Gigi bahkan solois Chrisye, Opick serta vokalis grup rock The Rollies Gito Rollies pun ikut meramaikan dan menambah perbendaharaan lagu dan musk religi tanah air. 

Grup musik beraliran rock itu berlomba-lomba merilis album religinya menjelang bulan ramadan tiba. Dan sebagaimana kita tahu band Ungu yang digawangi Pasha hingga saat ini telah merilis 5 Album lagu religi. Dan yang paling terkenal dari Ungu adalah lagu Dengan NafasMU. Sementara grup rock GIGI yang digawangi Armand maulana, Dewa Bujana, Thomas telah menelurkan 6 album lagu religi. bahkan Grup musik ini mengaransemen ulang Lagu Perdamaian yang dulu dipopulerkan grup Nasidah Ria dalam balutan aransemen yang sangat kental dengan raungan rocknya yang memang menjadi ciri khas grup band GIGI.

Populernya lagu-lagu bertema religius di saat bulan ramadan, tak lepas dari syairnya yang amat sederhana dan menyentuh hati serta sarat muatan lirik yang bercerita tentang kehidupan manusia dengan Sang Maha Pencipta. Kita tahu bagaimana seorang maestro musik Indonesia Chrisye (Alm) harus mengulang-ngulang saat menyanyikan lagu Ketika kaki dan tangan bicara yang liriknya ditulis sastrawan taufik ismail yang diambil dari Surat Yassin ayat 65. Bahkan sekujur tubuhnya gemetar saat menyanyikan lagu itu.

Dunia musik religi di tanah air sempat mengalami stagnasi. Dan berbahagialah kita sebagai penikmat musik tanah air, ketika kelesuan melenda musik religi negeri ini, sebuah grup musik Sabyan.  Keberanian kelompok musik ini membawakan lagu berlirik bahasa Arab dalam bentuk kemasan insrumen musik moderen mampu menarik perhatian pecinta musik Tanah air. 

Album perdana mereka yang dirilis tahun 2008  bertajuk Sabyan Gambus moncer. Vokalisnya Nissa adalah satu satu musisi yang memiliki fans fanatik. Musik religi memang tak akan hilang dari belantika musik tanah air dan akan terus mewarnai perkembangan musik Tanah Air. Lewat alunan musik dan lirik bertema religi, musik akan terus bersenandung hingga menyentuh kalbu terdalam kita sebagai manusia. Setidaknya denagn alunan lagu berbalut syair religi, setidaknya bisa mengingatkan kita dengan Sang Maha Pencipta.

 "Akan datang hari mulut dikunci
Kata tak ada lagi
Akan tiba masa tak ada suara
Dari mulut kita

Berkata tangan kita
Tentang apa yang dilakukannya
Berkata kaki kita
Ke mana saja dia melangkahnya.."

Toboali, Kamis malam, ramadan ke -11

Salam sehat dari Kota Toboali

Selamat menjalankan Ibadah Puasa bagi pembaca dan para Kompasianer yang menjalankannya.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun