Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Paradoks Kehidupan

27 Januari 2021   11:13 Diperbarui: 27 Januari 2021   11:40 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit pucat pasi

Awan menghitam

Bumi menangis

Ada yang bersedih

Ada yang lara

ada yang berduka

Bahkan ada yang mati karena ulah mereka yang berjiwa purba

Otak mereka hanya dipenuhi duit dan duit

Raga mereka hanya berlumuran duit dan duit

Jiwa mereka hanya dilumuti duit dan duit

Nurani mereka seolah terbuat dari tulang yang bernama duit

Duit memartabatkan raga mereka 

Sementara itu,

tetangga mereka ada yang mati kelaparan

Kerabat mereka ada yang mati kehausan

Sahabat mereka ada yang mati lemas

Bahkan anak mereka ada yang mati kekeyangan

Paradok kehidupan terlihat di depan mata kita

Masihkah kita bangga sebagai manusia?

Masihkah kita bangga sebagai insan yang berbudi luhur?

Rumput yang bergoyang pun enggan menjawab

Rerumputan itu pun kering kerontang

Suaranya mati kepanasan disiram mentari yang garang

Toboali, rabu, 27 Januari 2021

Salam dari Kota Toboali, Bangka Selatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun