Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Narasi Kepagian Mbah Kliwon

20 Januari 2021   11:35 Diperbarui: 20 Januari 2021   12:10 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Panggil Mbah Kliwon Pak Kades. Jangan membuat berita hoax dan fitnah. Omongan itu bisa membuat kondusifitas kehidupan warga di desa ini jadi terganggu.," sela seorang Timses Pak Kades yang lainnya.

" Benar sekali Pak Kades. Warga seperti Mbah Kliwon harus diberi pelajaran biar kapok dan tidak membuat omongan yang ngawur," celetuk seorang Timses pak Kades yang lain.

" Dasar tua bangka. Makin tua bukannya makin bijakasan, malah bikin orang banyak susah," ujar Timses yang lain.

Pak Kades tampak tenang, bahkan teramat tenang mendengar narasi para Timsesnya. Tak ada guratan sedih terpantul dari wajahnya saat mendengar papara Timsesnya tentang omongan Mbah Kliwon. Dan tak ada sepatah kata pun keluar dari mulutnya. Pemimpin Desa itu hanya terdiam. Membisu. 

Pandangan matanya nanar menatap para Timsesnya. Ada segurat kekecewaan diwajahnya saat menatap para Timsenya. Ulah Timsesnya membuat citra Pak Kades buruk dimata publik. Para warga Desa kecewa dengan ulah para Timses Pak Kades yang mereka anggap kebablasan. Hanya yang ingin memperkaya diri sendiri dan bersikap aji mumpung.

" Omongan Mbah Kliwon memang benar. Saya akan dilengserkan warga karena ulah kalian. Pembangunan tidak sesuai harapan mereka. Semuanya karena ulah kalian. Semuanya karena kalian," Tiba-tiba suara Pak Kades mengejutkan mereka. 

Para Timses terkaget-kaget dengan narasi tiba-tiba yang meluncur dari mulut Pak Kades. Mereka hanya terdiam. Wajah mereka tampak panik. Ada segurat kekhawatiran yang terpatri dalam wajah mereka. Ketakutan tergurat dalam wajah mereka. Mereka khawatir perilaku mereka selama ini diketahui Pak Kades. Ya, mereka takut aksi busuk mereka selama ini terbongkar.

Toboali, selasa 20 Januari 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun