Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Narasi Kepagian Mbah Kliwon

20 Januari 2021   11:35 Diperbarui: 20 Januari 2021   12:10 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Saya juga percaya," sambung warga yang lain.

" Ala...Itu kan cuma kebetulan saja. Tak usah terlalu digubris narasi Mbah Kliwon. Namanya juga orang sudah tua. Omongannya kadang ngawur kesana kemari," celetuk warga yang lain.

" Lho...Buktinya beberapa omongan Mbah Kliwon sangat akurat dan terbukti. Kamu sendiri merasakannya. Kan Mbah Kliwon yang ngomong bahwa kamu tahun ini akan menikah. Terbuktikan?" balas seorang warga yang membuat terdiam lawan bicaranya. Para pengunjung Warkop terdiam mendengar jawaban warga Desa itu. Tak ada suara. Hening. Hanya dalam hati, mereka mengakui apa yang diomongkan Mbah Kliwon memang terbukti. Beberapa kejadian yang terjadi di Desa ini telah diomongkan Mbah Kliwon sebelumnya. Beberapa waktu sebelum kejadian itu terjadi.

Pagi itu, usai sholat Subuh, Mbah Kliwon sudah nongkrong di warkop. Segelas kopi dan dua buah pisang goreng panas menemaninya. Ada kemuraman diwajah tuanya. Sementara matahari pagi mulai menyapa penghuni bumi dengan sinarnya mulai terasa menyengat tubuh akhir-akhir ini.

" Belum ke kebun, Mbah," sapa seorang pengunjung kepada Mbah Kliwon.

" Sebentar lagi. Belum juga jam 7," jawab Mbah Kliwon sembari menghirup kopi.

" Kok mbah terlihat lesu pagi ini," tanya seorang warga yang melihat wajah Mbah Kliwon tak seperti biasanya.

" Iya. Saya sedih. Pak Kades mau dilengserkan warga," jawabnya.

Para pengunjung Warkop terdiam mendengar narasi Mbah Kliwon. Hening. Mulut mereka seolah terkunci dengan sangat rapat

Kelakar Mbah Kliwon tentang Pak Kades yang akan dilengserkan warga menyebar bak virus. Mengaliri jiwa warga-warga Desa. Ada yang bahagia. Dan ada pula yang benci dengan omongan Mbah Kliwon. Pro kontra pun terjadi di warga Desa. Suasana kehidupan warga Desa kurang kondusif.  Suara itu akhirnya sampai juga ke telinga Pak Kades.  Pak Kades tampak tenang. Sangat tenang mendengar berita itu. 

" Kok Pak Kades tenang-tenang saja," tanya seorang Timsesnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun