Para petinggi negeri dan daerah seakan-akan mereka  menjadi pahlawan bagi rakyat ketika PILKADA akan di gelar. Mereka mendatangi rakyat. Mereka mendengarkan suara jeritan rakyat. Seolah-olah mereka lah pahlawannya. Padahal mareka tidak paham bahwa pahlawan itu bukan karena berani mati  mendengarkan jeritan dan kesulitan rakyat untuk momentum tertentu, tetapi juga berani mengabdikan dirinya demi kesejahteraan bangsa secara kontinyu dan tak kenal batas waktu.
Bukan karena ada maksud atau tujuan untuk mencapai cita-cita sebagaimana yang diaplikasikan Butet Manurung yang mengajarkan baca tulis dan berhitung untuk anak-anak di rimba di Jambi.Dan bangsa dan daerah ini juga amat membutuhkan mereka para pahlawan kebajikan. Pahlawan-pahlawan kehidupan. Bukan pahlawan yang muncul tiba-tiba saat PILKADA akan digelar. Bukan pahlawan yang muncul saat Pileg akan datang.
Toboali, senin siang, 18 Januari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H