Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menduniakan Literasi Toboali di Panggung Hari Buku Sedunia

23 April 2020   11:05 Diperbarui: 28 April 2020   22:21 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

23 april oleh badan PBB Unesco dijadikan sebagai Hari Buku Sedunia (World Book Day). Dan setiap tahun, momentum besar ini selalu dirayakan para penggiat dan komunitas buku di seluruh dunia. Tak terkecuali di Indonesia.

Sebagai penulis Kampung, saya merasa beruntung bisa mengikuti kegiatan World Book Day (WBD) yang diselenggarakan Komunitas Rumah Dunia di Serang Banten.

Setidaknya tahun 2017 dan 2018, saya mengikuti kegiatan itu di komunitas yang dinakhodai oleh sastrawan Nasional Gola Gong.

Saya selalu mengenang kegiatan World Book Day sebagai kegiatan literasi yang paling istimewa dalam hidup dan kehidupan dunia literasi saya. Setidaknya dalam momen akbar itu, saya bisa bertemu dengan para penulis TOP Markotop dari berbagai daerah di Indonesia yang memiliki karya buku yang istimewa yang hadir di perhelatan besar literasi itu.

Dan dalam setiap event World Book Day, setidaknya saya bisa mengenalkan Kota saya, Toboali kepada kawan-kawan penulis buku yang berasal dari seantero Nusantara. Setidaknya saya tidak hanya menuliskan frasa mengenalkan Toboali lewat time line media sosial. Ada aksi riil kata kawan-kawan di warung kopi. Bukan sekedar bernarasi di media sosial.

Momentum yang paling istimewa di Hari Buku Sedunia tahun 2018, ketika saya bisa memberi buku karya saya yang berjudul " Mereka Bilang, Ayahku Koruptor " kepada menteri pendidikan dan Kebudayaan era itu Prof. Muhadjir Effendi. Dalam dialog itu, ada frasa yang hingga kini sangat saya kenang. Sangat saya kenang dan ingat.

" Kapan saya diundang ke Toboali, Bangka Selatan," tanya beliau. 

Jawaban saya saat itu saya serahkan kepada Pak Narwanto, yang (saat itu) mengemban amanah sebagai Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Bangka Selatan yang juga ikut hadir dalam perayaan Hari Buku Sedunia tahun 2018 itu di Ciloang Serang.

Momentum Hari Buku Sedunia, mengenalkan saya kepada sutradara muda yang lagi booming Fajar Nugros. Sutradara Film Yowes Ben itu sedang mempersiapkan sebuah film yang diangkat dari buku karya Gola Gong yang fenomenal Balada Si Roy.

Ada pembicaraan  menarik yang difasilitasi Gola Gong dan Arif Budiman dari Kantor Kesbangpol Bangka Selatan untuk menjadikan kawasan pantai Toboali yang eksotik sebagai bagian dari film tersebut. Ada upaya serius untuk mempromosikan pariwisata Toboali dalam film besutan sutradara muda itu mendatang.

Upaya untuk menduniakan dan  membukukan (Mempromosikan) literasi Toboali lewat para pesohor Tanah Air tak berhenti. Terus berselancar tanpa henti. Menggelinding bak bola salju seiiring dengan motto Bangka Selatan Juara dan berdaya saing. Bersama birokrat Muda Bangka Selatan, Ardiansyah (Kabid Dikmen Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bangka Selatan) dan Asril (Kepsek SMPN 2),  ada upaya serius mendatangkan Host Najwa Shihab dalam suatu event launcing buku karya Musdalifah, siswi SMP Negeri 2 Tukak Sadai, Bangka Selatan. Kedua birokrat muda Bangka Selatan itu adalah aparatur  yang membidani lahirnya buku Kumpulan cerpen Disleksia karya siswi SMP Negeri 2 Tukak Sadai Bangka Selatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun