" Apa kabar? Sudah berapa putranya," sapa Elo.
Wanita cantik itu hanya terdiam. Matanya menerawang. Ada sesuatu yang tersimpan dalam hatinya. Ada sesuatu yang mengunci bibir indahnya untuk  tidak menjawab pertanyaan itu.
" Lala belum menikah," sambung Sang Bapak.Â
Jawaban Sang Bapak lala, membuat darah muda yang mengalir disekujur tubuh Elo merah bahagia. Kebahagian terpancar dari dalam jiwanya. tak ada tanda-tanda kelelahan usai menempuh perjalanan hampir 3 jam ke Kota ini. Senyum bahagia larut dalam jiwa mudanya. Dan kebahagian itu mengalir dalam oksigen yang membalut sekujur tubuhnya menjadi energi . Ada kegembiraan dalam jiwa mudanya yang tak terlukiskan dengan kata-kata. Tak bisa ditulis dalam bentuk narasi oleh para kolumnis di koran. Tak bisa diungkap dalam bentuk puisi-puisi para sastrawan.
Setidaknya apa yang diceritakan adiknya bahwa lala masih jomblo terbukti. Dan niatnya untuk menjadikan Lala sebagai Ibu dari anak-anaknya tak terbendung.
Malam itu Elo dan Lala menyusuri jalanan Kota yang mulus dengan kendaraan roda dua. Membelah malam dengan keceriaan. Lalu lalang kendaraan tak begitu ramai menyusuri jalanan Kota malam itu. Sinar rembulan mengiringi perjalanan dua sejoli muda itu hingga memampirkan mereka ke sebuah warung bakso di pusat keramaian Kota. Dua sejoli anak muda itu sangat menikmati malam dengan suasana batin yang  bahagia. Mereka tampak akrab dengan ditemani semangkok bakso dan minuman ringan. Tak ada sekat dan jarak. Padahal mereka baru bertemu. Narasi percakapan mengalir deras. Sederas cinta yang ingin direguk Elo. Lelaki itu seolah menemukan cinta yang selama ini tak di temuinya di luasnya laut  Tanjung Ketapang .Ya, malam itu Elo sebagai lelaki telah menemukankan cinta sejatinya. Telah menemukan dambaan hatinya. Wanita yang dimimpikannya dalam tidurnya. Wanita yang selalu hadir dalam setiap mimpi malamnya. Mimpi Elo seolah menjadi kenyataan. Impiannya segera terwujud.
Tak sabar, mulutnya ingin segera menyatakan cintanya pada Lala, wanita berkulit putih itu. Ya, Elo ingin dengan segera menarasikan apa yang ada dalam jiwa mudanya kepada Lala bahwa dirinya ingin segera meminang wanita itu sebagai Ibu dari anak-anaknya dengan disaksikan lambaian dedaunan pohon-pohon mangga. Dan tak sabar pula, Elo ingin segera mengabarkan kepada orang tuanya untuk segera meminang Lala.  (Rusmin)
Toboali, 19 maret 2020
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H