Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen :Hati Layu di Ranting yang Rapuh

12 Agustus 2016   23:06 Diperbarui: 28 Mei 2021   20:58 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wanita tua itu kaget. jantungnya hampir copot. Sesosok lelaki tua dengan rambut yang memutih hadir di hadapannya. Dia sangat mengenal lelaki itu. Sangat kenal. Dia adalah Cagal. Lelaki idamannya.

"Aku datang memenuhi janjiku dulu. Aku akan melamarmu ketika aku sudah bekerja," ujar Cagal.

"Apakah engkau belum beristri," tanya wanita tua itu.

"Aku datang dengan status lajang. Aku masih membujang. Dan aku pulang hanya untuk melamarmu. Apakah engkau bersediah menerima lamaran aku lelaki tua ini," tanya Cagal. Rona memerah menghiasi pipi wanita tua itu. Ada rasa kebahagian yang tak terlukiskan dengan kata-kata. Penantiannyapun tak sia-sia. Sementara ranting di pohon itu masih tetap bertengger di dahan pohon beringin tua itu.

Angin senja itu bertiup sungguh menyejukkan. Tak terkecuali menyejukkan hati wanita tua itu dan Cagal yang bergandengan tangan menuju rumah. Ya, rumah yang akan menjadi tempat mareka menatap hidup dengan sisa-sisa usia mareka yang kini sudah merentah. (Rusmin)

Toboali, Bangka Selatan, sabtu 12/8/2016. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun