Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pemukul Bedug Surau Kami

21 Juni 2016   23:42 Diperbarui: 21 Juni 2016   23:50 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Atok Muhibat. Demikian panggilan lelaki tua yang kini mengabdi sebagai pemukul bedug surau kami. Setiap menjelang azan, suara pukulan bedugnya menjadi ciri khas bagi para penduduk Kampung Kami untuk mengingatkan bahwa waktu sholat akan tiba. Dan menyegerakan diri untuk ke Surau menghadap Sang Maha Kuasa.

Semua penduduk Kampung Kami hapal benar dengan suara pukulan bedug dari Atok Muhibat. Sangat hapal. Maklum sudah hampir 10 tahun Atok Muhibat menjalani profesinya sebagai tukang pukul bedug di Suarau kami dengan ikhlas dan penuh ketulusan.

" Hanya dengan menjadi pemukul bedug di Surau, saya ingin hidup lebih berharga dan bermartabat," ungkapnya pada suatu sore  disaat jingga mulai enggan bersahabat dengan bumi dan menenggelamkan diri dibalik rembulan yang mulai datang menghampiri bumi.

Dulunya Atok Muhibat adalah pemain drum ternama di Kota Kami. Semua orang mengenal Atok Muhibat sebagai drummer terbaik. Pukulan stick drumernya pada snare dan tam-tam serta simbal sangat atraktif. dan harmoni. Berbagai kelompok musik lokal pernah memekai tenaganya sebagai drummer. Bahkan Atok Muhibat pernah dipinjam sebuah grup band ternamaI bukota saat show di Kota Kami. Atok Muhibat menggantikan personilnya yang saat itu sakit.

Pujian terhadap permainan drum Atok Muhibat pun di puji para personil grup band Ibukota. Mareka tak menyangka bahwa di Kota kecil ini ada pemain drum yang hebat. Tehnik bermain drum Atok Muhibat mareka anggap tak kalah klas dengan drumer band Ibukota. Bahkan dibeberapa show band ibukota itu menjadikan Atok Muhibat sebagai addtion player. Entah mengapa Atok Muhibat enggan bergabung dengan grup band ibukota itu.

" Klas saya sebagai drummer masih jauh dibawah mareka. Lagi pula aku bermain drum hanya sebagai hobbi dan bukan untuk mencari ketenaran," ungkap Atok Muhibat saat ditanya rekan-rekannya.

Walaupun tak menjadikan drummer sebagai jalan hidup, namun Atok Muhibat diangkat sebagai karyawan sebuah perusahaan biji besi di daerah kami sebagai pegawainya. Dan mulai saat itu selain bekerja sebagai karyawan perusahaan, Atok Muhibat juga aktif sebagai pemain band di perusahaan biji besi itu.

Dan gaya atraktif Atok Muhibat sebagai drummer band dapat masyarakat saksikan setiap malam minggu dan malam senin dimana biasanya pesta hajatan di daerah kami dilaksanakan pada malam itu. Sebagai personil band, sudah barang tentu Atok muhibat muda memiliki fans. Mulai dari anak SMA hingga Ibu-ibu rumah tangga. Maklum postur tubuh Atok Muhibat Muda tak kalah klas dengan drummer top ibukota era itu seperti Murry, Asido dan Reynold Panggabean.

Namun dalam seminggu ini, warga Kampung kami heboh menyusul berubahnya pukulan bedug yang dimainkan Atok Muhibat. Ada yang terasa aneh di kuping para warga. Ada suara sesuatu dalam pukulan bedug itu.

" Kok aneh ya, suara pukulan bedug Atok Muhibat. tak seperti biasanya," ujar Pak Timpas.

" Iya. Saya juga mendengar suara sesuatu dalam pukulan bedug itu," sambut Mang Migrun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun