Kampung Kami heboh. Kehebohannya bukan karena ada warga yang tertangkap tangan KPK karena korupsi. Dan kehebohannya bukan pula karena ada warga yang tertangkap Densus 88 karena aktivitas teroris. Bukan sama sekali.
Erupsi kehebohannya adalah ulah seorang warga baru yang tinggal di kampung Kami. Warga itu bernama Sundari. Biasa disapa Tante Sun. Usianya sekitar 40 tahunan. Â Omongan pembantu tante Sun membuat warga Kampung Kami heboh bahkan terkesan waspada. Terutama para istri dan kaum ibu-ibu.
" Nyonya memang begitu kebiasaannya. Habis pulang kerja biasanya langsung buka baju," cerita Mpok Inem pembantu rumah Tante Sun pada suatu sore saat berkumpul dengan warga di halaman rumah sambil menunggu tukang sayur datang.
" Ha...! Nyonyamu buka baju sembarang kalau sudah di rumah," tanya seorang ibu Kampung Kami sambil membelalak matanya.
" Iya. Asal pulang ngantor langsung buka baju. Terkadang di ruang tamu sudah lepas bajunya," jawab Mpok Inem polos.
" Pantesan kini laki aku sering keluar rumah kalau jam delapan malam," sahut ibu yang lain.
" Lho, emamngnya suami ibu sering keluar malam, ya Bu," tanya Mpok Inem.
Para ibu-ibu tak menjawab. Mareka langsung ngacir pulang dengan suara bersungut-sungut penuh sumpah serapah.
Berita tentang Tante Sun sering buka baju kalau pulang ngantor kini menembus dinding kamar warga. Menetes hingga ruang pribadi para warga. Mengalahkan berita tentang harga daging sapi yang tak bisa turun. Warga kini tak pernah lagi mengeluh soal harga sembako yang naik terus di bulan Ramadhan ini. Mareka para warga itu hanya mengeluh soal aksi Tante Sun yang sering buka baju sembarangan di rumahnya. Pembicaraan itu seolah-seolah mengalahkan berita tentang kesusahan hati mareka dihantam harga barang-barang yang mulai menggunung tinggi nilainya.
Semua kaum ibu mulai menaruh kecurigaan kepada para suaminya. Tak terkeculai Ibu kepala Kampung. Kecurigaannya kepada Pak kepala Kampung mulai terlihat. Apalagi dulu Pak Kepala kampung pernah kepergok datang secara diam-diam ke rumah seorang janda.
" Ibu Kepala Kampung mesti bertindak. jangan membiarkan fenomena ini mengusik hati kita," lapor seorang ibu kepada istri kepala Kampung.