Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jangan Buka Baju Dikamar, Tante

11 Juni 2016   23:14 Diperbarui: 11 Juni 2016   23:26 2308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Iya, Bu. Ibu kepala Kampung harus bertindak. Laporkan dengan Pak Kepala Kampung. Jangan sampai para suami kita tergoda dengan kemolekan tante Sun," celetuk warga yang lain.

" Sabar, ibu-ibu. Ini bulan puasa. Bisa batal puasa kita kalau membicarakan aib orang lain. Apalagi ini baru desas desus," jawab Ibu Kepala Kampung.

" Biar Tuhan yang menilai puasa saya, Bu. Tapi kalau soal perilaku tante Sun buka baju sembarangan di rumahnya yang bisa membuat rumah tangga kita tergoyahkan, Tuhan pasti akan tahu kok," jawab Ibu tadi.

Ternyata berita tentang kebiasaan Tante Sun buka baju kalau pulang kantor merembes hingga ke kaum laki-laki di Kampung Kami. Mareka kaum lelaki, tua dan muda menjadikan fenomena buka baju di rumah menjadi trending topik. Usai pulang tarawih, pembicaraan itu mengular di mulut warga. Wabahnya bak virus yang tak mampu terdeteksi. 

" Pantesan para hansip kalau tante Sun pulang langsung patroli di halaman rumah Tante Sun. Itu biang masalahnya," ujar Udin saat para warga berkumpul di warkop mang Jonriel.

" Iya. Lihat saja kini. Semenjak Tante Sun tinggal disini mareka rajin patroli. Sangat rajin," sela warga yang lain.

" termasuk kamu yang kini hobby datang ke pos ronda kan walaupun bukan giliranmu," tuding Doni kepada warga itu. Semuanya tertawa mendengar tembakan langsung mang Doni kepada warga itu yang mukanya langsung memerah menahan amarah.

Puncak kemarahan warga, terutama kaum ibu-ibu pun tiba. Usai berbuka puasa mareka langsung mendatangi rumah Pak kepala Kampung. teriakan warga di halaman rumahnya membuat pak kepala Kampung yang baru saja pulang dari masjid mengejutkan. Kain sarungnya pun dinaikkan hingga ke lutut. Kode dari sang istri membuat pak Kepala Kampung tersadar atas apa yang dilakukannya atas penarikan sarung yang terlalu tinggi yang bisa berujung saru bagi pemandangan para warga yang kebanyakan kaum ibu-ibu.

" Pak Kepala Kampung. kami minta dengan hormat bapak mengusir warga yang bernama Tante Sun dari Kampung ini. Dia telah mengotori Kampung kita," ujar Ibu Ida dengan suara garang yang langsung disambut teriakan dukungan dari para warga lainnya.

" Benar sekali Pak. Dia telah menodai Kampung ini dan kehidmadan bulan puasa ini," celetuk ibu yang lain.

 " Persoalannya apa, kok tiba-tiba saya harus mengusir warga? Apa kesalahan beliau," tanya Pak kepala Kampung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun