Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta yang Terdampar di Pantai Batu Kapur

8 April 2016   22:33 Diperbarui: 8 April 2016   22:40 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Oh, iya. Saya dengar Ayu sudah kembali dari Malaysia. Suaminya meninggal di sana. dan kini Ayu kembali ke rumah orang tuanya," terang mang Tahar. Mendengar informasi dari Mang Tahar, semua warga terdiam. Semua warga mengetahui bagaimana kisah asmara antara Cagal dan Ayu saat keduanya masih bersekolah di SMA. Hanya karena faktor orang tua keduanya harus terpisah. Ayu menikah dengan juragan ikan asal Malaysia dan diboyong ke negeri Jiran. Sementara Cagal mempersunting Halimah, tetangga dekat rumahnya.

Berita kepulangan Ayu ke Kampung menjadi trend topik para warga. Mareka membicarakan soal kepulangan Ayu ke kampung halaman da kini tinggal bersama orang tuanya.

" Kini baru keluarga Ayu sadar bahwa hidup itu tak selalu diatas," ujar Cik Vony.

" Ibarat air di lautan. Kadang pasang. Kadang surut. Itulah dinamika kehidupan," sahut Cik Mina.

" Makanya kita harus sadar diri ketika berada dipuncak. Jangan mentang-mentang," lanjut Cik Vony.

" Apakah Mang Cagal tahu kalau Ayu sudah kembali ke Kampung ini," tanya Cik Mina. Tak ada yang menjawab. Semuanya membisu. Hanya senyum kecil sekelompok perempuan itu yang memahaminya. Langit cerah. Padahal senja akan tiba.

Cagal bersiul-siul sembari menyusuri jalanan menuju pantai. Sudah tiga hari dia tak melihat perahunya yang ditambatkan di Pantai. Suara siulannya menirukan lagu dari artis Ibukota. Senandungnya penuh kegembiraan. Langkah kakinya terasa ringan menyusuri tangga-tangga menuju pantai. Sementara semilir angin menghampiri wajahnya. Bahagia tertampak diwajahnya.

Lelaki itu kaget setengah mati saat kakinya menginjak pantai. Jantungnya hampir copot saat menyaksikan seorang perempuan yang amat dikenalnya sedang bermain bersama kedua anaknya di pasir pantai batu Kapur yang bersih. Mareka berlarian susuri pantai. Terkadang mengejar air laut.  Sangat bahagia mareka bermain bersama.

" Ayu," desisnya pelan.

Dan Ayu pun sangat kaget saat melihat seorang lelaki yang amat dikenalnya. Cagal. Keduanya saling bertatapan.Tatapan mata yang memberi makna. Tatapan mata yang mengabarkan rasa kebahagian. Tatapan mata yang masih sama saat keduanya masih remaja.

" Apa kabar Bang Cagal," sapa Ayu saat melihat Cagal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun