Tradisi kawin massal yang dilakoni masyarakat Desa Serdang, Toboali, Bangka Selatan adalah tradisi turun temurun. Perhelatan kawin massal yang biasanya digelar usai panen lada ini adalah bentuk rasa syukur masyarakat terhadap kerja keras mareka.
Kawin massal adalag prosesi dimana masyarakat Desa Serdang Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan ini menggelar akad nikah secara bersamaan dan serentak dalam hari yang sama. Biasanya tiap rumah yang menggelar hajatan kawin massal juga menggelar hiburan band. Kalau dalam kawin massal itu jumlah pengantinnya sebanyak 10 pasangan, maka band/musik pun berjumlah 10. Para penganten pun diarak keliling Desa dengan diringi musik khas melayu seperti hadra
Selain para penggelar perhelatan pernikahan, para masyarakat di Desa Serdang pun ikut merayakan kegembiraan para pasangan yang menikah secara massal itu dengan ikut menggelar makanan di setiap rumah. Setiap rumah di Desa ini selalu menyiapkan makanan buat para tamu yang datang untuk melihat tradisi ini Ini sebagai bentuk rasa kegembiraan masyarakat terhadap pasangan kawin massal yang menggelar hajatan di Desa mareka.
Ketika era harga lada mengalami boomingnya pada tahun 1980-1990-an, setiap perhelatan kawin massal tak kurang dari 10 hingga 15 pasangan yang menikah. Dan 10 hingga 15 band penghibur pun tampil disetiap rumah para pengantin. Kadangkala Band dan musik penghibur pun didatangkan dari luar Bangka Selatan. Bisa kita bayangkan bagaimana suasananya. Seperti festival band dan parade musik.
Sayangnya tradisi kawin massal yang merupakan simbol semangat kebersamaan ini kurang mendapat respon dari pemerintah, khususnya Departemen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Seharusnya tradisi kawin massal di Desa Serdang ini bisa menjadi agenda tahunan Departemen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif karena dalam prosesi kawin massal begitu banyak pelaku-pelaku ekonomi yang ikut menikmati. Para penjual makanan biasanya selalu menjadikan kegiatan tradisi tahunan ini sebagai sarana untuk memperdagangkan produknya.
Tradisi kawin massal di Desa Serdang Toboali ini adalah tradisi yang terus dilestarikan masyarakat Desa Serdang. Ribuan filosofi hidup dapat kita teladani dalam tardisi adat ini. Dan tradisi kawin massal ini adalah satu-satunya yang ada di Indonesia dan masih tetap dilestarikan masyarakat. Kalau anda punya waktu, maka usai panenan lada biasanya sekitar bulan oktober, maka datang lah ke Desa Serdang Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan,Bangka Belitung. Dan Anda pun akan larut dalam kebahagiaan sebagaimana kebahagian yang dirasakan pasangan penganten massal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H