Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Surat Dari Daerah Sejuta Lubang

6 Juli 2014   05:46 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:18 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bangka Belitung sejak era peradaban dunia lahir telah dikenal sebagai daerah penghasil dan sumber daya alam bernama timah. Tak mengherankan ketika era impreliasme melanda syahwat para negera erofa untuk menjajah, Bangka Belitung salah satu daerah yang harus mareka kuasi untuk mengekploiasi kekayaan alam super dasyat ini untuk kemakmuran negeri penjajah.

Kita tahu bagaimana saat era penjajahan Inggris begitu bernafsu menaklukan Bangka Belitung dan bahkan bersedia menukarkan beberapa daerah jajahan kepada belanda. namun belanda tak bergeming. bangka belitung harus menjadi daerah kekuasaannya.

Ribuan tahun diekploitasi, timah di bangka belitung tetap menjadi primadona dan daya magnit tersendiri. Saat ini selain dieklpoitasi oleh BUMN PT. Timah dan PT. Kobatin yang akhirnya tak diperpanjang kontraknya sesuadah hampir 40 tahun menambang,dan menanmbang untuk kepentingan Australia dan terakhir dimiliki Malaysia, bijih timah di Bangka Belitung tetap diekploitasi. Dan tetap menjadi salah satu sumber pendapatan bagi negara.

Salah satu kolong bekas penambangan timah di Bangka Selatan

Pengekploitasian yang berlebihan dan tak memikirkan kesinambungan lingkungan bagi masa depan kehidupan yang akan datang membuat pertambangan timah di bangkaBelitung bukan hanya menghasilkan devisa namun juga melahirkan produk berupa kolong-kolong bekas penambangan yang hampir tersebar di wilayaj Bangka Belitung. Keasrian alam Bangka Belitung yang hijau hanya mimpi.

Dari berbagai penelitian yang dilakukan para ahli mengatakan bahwa kolong yang terbiarkan tanpa hanya akan menjadi salah satu lumbung nyamuk malaria yang akan menyebarkan berbagai penyakit di negeri yang kini dijuluki sebagai negeri seribu kolong.

14045742521369363790
14045742521369363790
kolong bekas penambangan timah

Pada sisi lain, pembiaran terhadap kolong-kolong bekas penambangan timah merupakan salah satu sumber bencana bagi penduduk.Sebagian besar pertambangan mineral di Indonesia dilakukan dengan cara terbuka. Ketika selesai beroperasi, perusahaan meninggalkan lubang-lubang raksasa di bekas areal pertambangannya. Lubang-lubang itu berpotensi menimbulkan dampak lingkungan jangka panjang, terutama berkaitan dengan kualitas dan kuantitas air. Air lubang tambang mengandung berbagai logam berat yang dapat merembes ke sistem air tanah dan dapat mencemari air tanah sekitar. Potensi bahaya akibat rembesan ke dalam air tanah seringkali tidak terpantau akibat lemahnya sistem pemantauan perusahaan-perusahaan pertambangan tersebut. Di pulau Bangka dan Belitung banyak di jumpai lubang-lubang bekas galian tambang timah (kolong) yang berisi air bersifat asam dan sangat berbahaya.

Pada sisi lain produk bekas penambangan ini membuat air asam tambang mengandung logam-logam berat berpotensi menimbulkan dampak lingkungan dalam jangka panjang. Ketika air asam tambang sudah terbentuk maka akan sangat sulit untuk menghentikannya karena sifat alamiah dari reaksi yang terjadi pada batuan. Sebagai contoh, pertambangan timbal pada era kerajaan Romawi masih memproduksi air asam tambang 2000 tahun setelahnya. Air asam tambang baru terbentuk bertahun-tahun kemudian sehingga perusahaan pertambangan yang tidak melakukan monitoring jangka panjang bisa salah menganggap bahwa batuan limbahnya tidak menimbulkan air asam tambang. Air asam tambang berpotensi mencemari air permukaan dan air tanah. Sekali terkontaminasi terhadap air akan sulit melakukan tindakan penanganannya.

Namun dampak limgkungan yang ditmbulkan dan dilahirkan dari pertambangan tanpa memuliakn dan memartabatkan sumber daya alam tak membuat jiwa dan naluri para pengekploitasian timah di bangka belitung tahu diri. bahkan mareka dengan menggunakan nama besar para pejabat negeri ini terus berupya untuk terus mengekploitasi sumberdaya alam di bangka belitung ini untuk kepentingan dirinya, kelompoknya dan kaumnya. Tak heran kondisi ini membuat ketua KPK Abraham Samad  mengancam para petinggi negera yang  membeking timah di Bangka Belitung ke ranah hukum.

1404574906991059883
1404574906991059883
Ultimatum ketua KPK Abrahan Samad

PR yang berat bagi para Capres/Cawapres yang akan terpilih nanti adalah memuliakan dan memartabatkan sumberdaya alam timah ini untuk kepentingan rakyat sekaligus mampi mengeliminasi dampak yang ditimbulkannya. Jangan sampai daerah Bangka Belitung ini suatu saat hanya hebat karena sejuta kolongnya tanpa mampu memberikan kesejahteraan bagi warganya malah membuat warga dan penduduknya hidup dalam rasa was-was karena kolong-kolong tak bertuan dan tak dimuliakan.

Dan tentunya harapan ini adalah harapan kami warga bangsa Indonesia yang tinggal di Bangka Belitung. mampukah capres.cawapres terpilih nantinya memuliakan dan memartabatkan sumber daya alam berikut kerusakan yang ditimbulkannya, hanya waktu yang mampu menjawabnya. (Rusmin)

@RusminToboali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun