Refleksi dari Materi Perjalanan Pendidikan Nasional
Setelah mempelajari materi Perjalanan Pendidikan Nasional pada topik 1 mulai dari Melai dari Diri hingga Demonstrasi Kontekstual saya memahami hal-hal baru yaitu Mengetahui perjalanan pendidikan nasional dari masa penjajahan hingga masa sekarang. Ketika masa sebelum kemerdekaan pada tahun 1914 berdirilah sekolah Bumi Putera yang belum sepenuhnya memerdekakan pendidikan di Indonesia, hingga kemudian pada tahun 1922 lahirlah sekolah Taman Siswa yang kemudian menjadi tonggak lahirnya kemerdekaan pendidikan di Indonesia.
Selanjutnya saya lebih memahami konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara. Menurutnya, mendidik dan mengajar adalah proses memanusiakan manusia, sehingga harus memerdekakan manusia dan segala aspek kehidupan baik secara fisik, mental, jasmani dan rohani. Konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara juga diartikan sebagai tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, dalam pendidikan guru memiliki peran sebagai Ing Ngarsa Sung Tuladha (di depan haruslah memberi contoh yang baik), Ing Madya Mangun Karsa (di tengah harus memberikan ide atau gagasan), dan Tut Wuri Handayani (di belakang harus memberikan dorongan).
Setelah mempelajari materi ini saya juga menyadari belenggu praktik pendidikan yang ternyata masih terjadi di pendidikan masa sekarang. Belenggu yang paling tampak pada praktik pendidikan saat ini di antaranya adalah pembelajaran yang belum maksimal dalam memanfaatkan teknologi, kurangnya inovasi pembelajaran yang diterapkan di kelas, dan guru yang cenderung fokus pada penyelesaian materi dari pada pendalaman materi.
Oleh sebab itu, langkah konkret yang akan segera saya lakukan setelah mempelajari materi ini adalah saya akan mengikuti perkuliahan PPG ini dengan sebaik mungkin dan saya akan menanamkan pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan dalam diri saya sebagai suatu tekad yang kuat untuk menjadi guru yang dapat "menuntun" peserta didiknya. Hal tersebut saya lakukan karena mengikuti perkuliahan PPG secara maksimal merupakan salah satu jalan untuk belajar menjadi guru yang berpihak pada peserta didik dan menjadi guru yang inspiratif bagi peserta didik saya nanti. Saya akan terus belajar dan memahami filsafat dan hakikat dari pendidikan untuk nantinya akan menjadi pegangan saya dalam mendidik generasi bangsa Indonesia.
