Sebagai penggila Atletik, meski gak kuat lari hehehe ... saya sudah lama menaruh "nanaku" (fokus) pada sprinter muda Amerika Serikat ini, yaitu Christian Coleman, lahir 6 Maret 1996, yang baru berusia 21 tahun, namun talenta beradu sprint atlet muda ini sudah membuat mata dunia tertuju padanya.
Ia adalah satu-satu nya sprinter yang mempensiunkan legenda Usain Bolt dengan 3 kekalahan beruntun dalam 1 minggu balapan di lintasan pendek atletik pada perhelatan kejuaraan dunia di London 2017 lalu.
Ya, Bolt menutup karirnya dengan tak sekali pun mengalahkan atlet muda bertubuh hanya 5 "8,5 in feet atau 174 cm ini. Coleman memang terbilang pendek untuk ukuran sprinter.
Kini, dalam kejuaraan nasional lintasan pendek Amerika Serikat yang berlangsung di Abuerque 18 Feb 2018. Pemegang medali perak 100 meter pada Kejuaraan Dunia London lalu, secara meyakinkan mememecahkan rekor dunia dengan 60 M 6.34 detik. Rekor lama sebelumnya dipegang oleh kompatriotnya Maurice Greene, yang dibuat pada tahun 1995 di Madrid Spanyol, yakni 6,39 detik.
Sensasi atlet muda AS ini, sekaligus meloloskannya ke Kejuaraan dunia Atletik Indoor 2018 yang akan berlangsung di Birmingham, Inggris pada tanggal 1-4 Maret mendatang.
Coleman sempat salah start sebelum akhirnya melakukan start bak peluru dengan reaction time luar biasa, 0,149/sec. Berlari di sebelahnya adalah Ronnie Baker, yang mendorongnya mengeluarkan kecepatan penuh. Sebenarnya Christian Coleman telah memecahkan rekor dunia pada waktu tampil di Clemson, pada Januari lalu ia membukukan catatan waktu 6.37 detik atau lebih cepat 0,2 detik dari Rekor Dunia IAAF yang dipegang Greene yakni 6.39 detik.
Catatan waktu Coleman lebih cepat 0,5 detik dari rekor dunia lama, yang berarti rekor Greene telah bertahan 23 tahun. Namun catatan waktunya dibatalkan sebagai rekor karena kecepatan angin di atas batas normal yakni 2+00/windy dalam peraturan Federasi Atletik Dunia untuk rekor dunia harus di bawah itu.
Membidik rekor dunia 100 dan 200 M?
Beruntung bagi Christian Coleman, ia bertumbuh dan memasuki masa peak dalam perform-nya di masa dunia mengenal para sprinter terhebat dan terkuat yang pernah ada, salah satunya Usain Bolt (Jamaika).
Dalam pengakuannya ke IAAF Inside, Coleman tak pernah gentar dengan nama besar seseorang yang menjadi lawannya di lintasan lari, tapi ia juga menaruh hormat yang tinggi pada semua lawan-lawannya.
Sempat dikritik dengan gayanya saat melakukan stride yang dianggap terlalu lamban, Coleman muda terus merestorasi teknik berlarinya bahkan hanya dalam 1 tahun. Tekniknya berkembang cepat terisitimewa saat melakukan lesakan start! Reaksi waktunya saat mekakukan start adalah yang tercepat di dunia saat ini.
Kini para fans Atletik di seluruh dunia menantikan gebrakan atlet muda ini. Apakah rekor dunia Usain Bolt di nomor 100 dan 200 M akan dipecahkan oleh atlet muda Amerika Serikat ini?
Salah satu perbedaan Bolt dan Coleman adalah saat start dan finish, selain tinggi dan pendek ukuran tubuh.
Bolt selalu melakukan start yang buruk, sebelum menutupnya dengan kecepatan bak kilat di 25 meter terakhir sebelum finish. Sedangkan Coleman, jelas memiliki start yang super cepat, namun masih harus memperbaiki endurance-nya memasuki 25 meter jelang finish. Namun selama karirnya Bolt tak pernah berlari di lintasan indoor. Artinya Bolt tak punya catatan waktu di 60 M, jadi mungkin catatan waktu Coleman belum bisa dijadikan ukuran untuk mengincar rekor Bolt.
Di sisi lain, Coleman telah mengetahui pekerjaan rumahnya.
Dalam lintasan balap manusia, kita tahu untuk mencapai 0,01 detik saja membutuhkan teknik, kecepatan, presisi, kekuatan, keseimbangan, kebugaran, dan eksekusi yang tepat
Coleman masih harus bekerja lebih keras di lintasan balap 100 meter dan 200 meter, teristimewa mengingat besarnya gap antara catatan waktunya di dua nomor ini dengan catatan waktu Bolt yang menjadi rekor dunia. Bayangkan, di nomor 100 M ada perbedaan 0,26 detik dari waktu terbaik keduanya. Sedangkan di 200 M lebih jauh lagi ada perbedaan 0,66 detik. Tak heran para ahli memprediksi mungkin butuh 100 tahun lagi bagi seorang atlet jangkung dengan kecepatan seperti Bolt baru akan ada di dunia untuk memecahkan rekornya.
Modal rekor dunia indoor 60 Meter yang signifikan ini, jelas akan memotivasinya. Mari kita lihat cerita selanjutnya dari Christian Coleman.
Perbandingan catatan waktu ke dua sprinter:
BOLT (retired) Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â COLEMAN (active)
60 M - Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â 60 M -- 6.34 S ( WR )
100 M -9.58 s ( WR ) Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â 100 M -- 9.82 S
200 M -19.19 s ( WR) Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â 200 M -- 19.85 S
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H