Mohon tunggu...
Franky Heumasse
Franky Heumasse Mohon Tunggu... profesional -

just simple guy who love music & sport, the two things make a world a better place

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Teror Barcelona, "La Rambla" yang Ramai dan Rapuh

19 Agustus 2017   09:50 Diperbarui: 19 Agustus 2017   11:23 1607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kawasan La Rambla,Barcelona (Dokumentasi pribadi)

Dalam beberapa tahun terakhir, Spanyol dan negara Eropa Barat seperti Inggris, Perancis, dan Jerman, kerap kali menjadi negara yang diincar dan menjadi sasaran teror. Namun mengetahui kawasan La Rambla, Barcelona menjadi target berikut para teroris membuat saya bergidik ngeri.

Bersama kawan-kawan Iyakoko Patea, ketika mengikuti Chantal de Ammar festival di Calela Spanyol Oktober 2016 lalu. Calela adalah daerah administratif di Catalan yang ditempuh dengan berkendaraan kira kira 1 jam dari Barcelona.

La Rambla, kawasan ini menjadi lokasi wajib "hunting' karena terkenal sebagai surga belanja dan lokasi berkumpul turis dari berbagai belahan dunia, setelah menyusuri kota Barcelona.

Kawasan La Rambla memiliki panjang kira kira 1,4 km yang dimulai dari Plaza de Catalunya dan berakhir di pelabuhan lama Barcelona, Port Vell. Barangkali kita sering menonton berbagai aksi demontrasi atau perayaan besar warga Catalan lewat layar kaca di tempat ini.

Pelabuhan lama Port Vell adalah pelabuhan Christphorus Cololmbus memulai perjalanan menjelajah samudra  ketika ia berhasil mencapai San Salvador di Kepulauan Bahama di perairan Karibia pada tahun 1492. 

Ia juga dianggap sebagai penemu Benua Amerika karena memberi petunjuk jalan bagi bangsa-bangsa Eropa ke benua itu. Di Ujung Kawasan La Rambla inilah berdiri patung sang penjelajah setinggi 57 meter. Monumen Colombus diresmikan pada tahun 1888 dalam Pekan Raya Internasional Barcelona.

Kawasan La Rambla tak pernah sepi! Lalu lalang warga lokal bercampur wisatawan dari seluruh penjuru dunia membuat kawasan ini seperti tak pernah tidur. Anda perlu berhati-hati bila menyusuri kawasan ini. Banyaknya lalu lintas manusia membuat rawan pencopet yang mencoba mengambil keuntungan dari warga asing.

Sepanjang jalan di kawasan La Rambla, menawarkan berbagai penjualan cindera mata, caf-caf, restoran, toko-toko, butik dan lain-lainnya. Berbagai barang berkualitas satu sampai KW ada di sini. Kalau Anda jeli, Anda akan menemukan beberapa produk sepatu produksi negara-negara Asia tenggara seperti Thailand, Vietnam, dan Indonesia! Sepatu asal Bandung d isini dijual dengan harga fantastis.

Benar! Kualitas sepatu Indonesia sudah terkenal seantero jagat. Saya menemukannya dalam satu etalase dekat Plaza Catalunya. 

La Rambla tampak seperti pasar raksasa yang teratur dan rapi. Pada waktu tengah malam, akan muncul penjual-penjual dadakan seperti pedagang kaki lima di Indonesia yang menjajakan dagangannya dalam karung berukuran besar. 

Semua barang dagannya diikat menggunakan tali yang disimpul sambung menyambung menjadi satu. Tujuannya agar ketika ada sweeping dari kepolisian catalan, mereka dapat bereaksi dengan cepat dan kabur dari kawasan trototar sebelum diciduk polisi.

Para pedagang kaki lima terlihat menonjol, sebagian besar dari mereka adalah para imigran Afrika, orang-orang keturunan Maroko, Aljazair, bahkan ada pula yang berasal dari India dan Pakistan. Mereka tampak mencolok dengan warna kulit yang berbeda dan menggunakan pakaian  yang khas.

Para turis senang terlibat dalam transaksi bercampur was-was, dengan para pedagang ini, karena mereka menjual berbagai aksesoris dan cendera mata dalam harga sangat miring. Kalau di los-los yang ada di sekitar La Rambla menjual 1 cendera mata seharga 3 Euro, maka di pedagang sembunyi-sembunyi ini cukup 1 Euro saja. Tak heran para pedagang ini menjadi incaran para wisatawan. 

Namun dengan kejadian teror di kawasan ini yang telah mengguncang dunia, nampaknya Kepolisian Catalan ikut mengincar para penjual ini, dan mereka pasti sudah memberhentikan aktivitas jualannya.

Dalam keriuhan dan lalu lalang manusia,kala itu saya sempat bergumam dalam hati, "tak terbayangkan kalau kawasan ini di timpa terror seperti bom". Tak ada maksud seakan mengaminkan pemikiran 'sesat' saya diatas,namun kejadian tragis akhirnya benar-benar terjadi.

Pada Hari Jumat 18 Agustus 2017, terjadi insiden teror yang menewaskan 15 orang oleh sebuah van bermerk Fiat yang melaju lurus di atas trotoar lebar La Rambla yang dikendarai oleh sang peneror yang berasal dari Maroko, yang hingga kini masih diburu kepolisian Catalan

Sontak Kawasan La Rambla tiba-tiba berubah menjadi kuburan sepi dalam 2 hari terakhir, lalu-lintas manusia dapat dihitung dengan jari, sebagian besar area di steril kan oleh kepolisian setempat. Di sisi lain kawasan ini makin dikenal di dunia kali ini dengan label baru "kawasan teror".

Kelompok militan ISIS mengaku bertanggungjawab atas serangan teror mobil di Barcelona. Klaim ISIS itu diumumkan melalui saluran propagandanya, Amaq News, yang dipantau SITE, situs kelompok intelijen.

"Pelaku serangan di #Barcelona adalah tentara Islamic State (Daesh/ISIS) dan melakukan operasi atas perintah pemimpin (ISIS) untuk menargetkan negara-negara koalisi," bunyi klaim kelompok yang dipimpin Abu Bakr al-Baghdadi itu, seperti dilansir Fox News. (Sindo)

Kita tentu nya sepakat bahwa Teror yang diciptakan sebagian orang dengan maksud untuk membuat ketakutan hebat dan melumpuhkan nalar positif kemanusiaan kita.

Di persimpangan Plaza de Catalunya (Dokumentasi Pribadi)
Di persimpangan Plaza de Catalunya (Dokumentasi Pribadi)
Namun sekali lagi, oleh dasar apapun dan alasan apapun, teror tak bisa dibenarkan! Teror terhadap orang-orang tak bersalah sama saja membunuh kemanusiaan kita sendiri!

Di atas segala macam bentuk keyakinan, keimanan dan pencarian manusia terhadap kebenaran, patutlah kita ingat bahwa segala bentuk kebaikan dan kejahatan yang kita hasilkan akan dikembalikan tuaian-nya kepada kita.

Selama kita hidup dan berbuat di dalam bumi yang menjadi pijakan kita, selama itu pula, bumi ini akan mengembalikan keseimbangannya. #Karma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun