Mohon tunggu...
Franky Heumasse
Franky Heumasse Mohon Tunggu... profesional -

just simple guy who love music & sport, the two things make a world a better place

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

5 Fakta Menarik di Kejuaraan Dunia Atletik, London 2017

3 Agustus 2017   10:16 Diperbarui: 4 Agustus 2017   14:56 6577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diving di garis finish diperbolehkan dalam aturan IAAF. Lahirlah istilah "Dive for Gold" yang melekat dalam diri Miller. Miller santai dan berkilah, "Semua tepat dan tak ada yang salah." Sementara Allyson Felix dalam wawancara di sebuah stasiun TV kala itu, dengan elegan mengatakan "Akan memilih berlari sampai garis akhir sesuai nama olahraga yang digelutinya."

Shaunne Miller memiliki presisi dan eksekusi taktik mirip Allyson Felix. Kenyataan bahwa Miller adalah atlet bagus tak bisa dipungkiri. Untuk membuktikan kepada publik, Shaunne Miller secara konsisten tampil mendominasi lari 200 meter dan 400 meter di awal musim 2017. Pada Juni 2017, di Diamond League Oregon, AS, para kompetitor ini berjumpa dalam lintasan 200 meter. Miller kala itu membukukan personal best dengan 21.98 detik di belakang Tori Bowie, sementara Allyson Felix yang baru berlaga hanya finish ke-5 dengan catatan waktu 22.33 detik.

Baik Miller maupun Felix memenangi setiap event 400 meter tahun ini tanpa berhadapan dalam head to head. Felix mengirim sinyal peringatan setelah memimpin waktu tercepat tahun ini.

Final 400 M di London akan menjadi ajang pembuktian, apakah Miller mampu merebut gelar juara dengan "dignity" ataukah Felix akan membalas dengan gaya elegannya, yang selalu tepat waktu.

5. Kendra Harrison, Akankah Seperti Asafa Powell?

Kendra Harrison,sesaat setelah memecahkan rekor dunia 100 M gawang putri 12.20 detik London Anniversary games 2016 .sumber foto .Mirror Online
Kendra Harrison,sesaat setelah memecahkan rekor dunia 100 M gawang putri 12.20 detik London Anniversary games 2016 .sumber foto .Mirror Online
Pemegang rekor dunia 100 meter gawang putri!

Harrison memilki segalanya untuk menjadi atlet terbaik lari gawang yang pernah ada! Sejak turun di arena professional tahun 2016. Harrison memenangi semua laganya tak terkalahkan sampai hari ini. Namun itu di ajang Diamond League dan invitasi. Di turnamen besar seperti Olimpiade dan kejuaraan dunia, Kendra Harison sering melakukan 'choke' alias blunder.

Tahun 2015 dalam kejuaraan dunia atletik di Beijing, Harison didiskualifikasi di babak semifinal karena kesalahan start.

Kemudian tahun 2016 di kejuaraan dunia indoor di Portland datang sebagai favorit di final. Harrison tak mencapai finish setelah menabrak gawang. Tahun yang sama ia hanya finish di peringkat 6 dalam seleksi tim AS ke Olimpiade, yang berarti gagal. Harrison hanya bisa menyaksikan para kompatriotnya sweep gelar di Rio, Brianna Rollins,Nia ali dan Cristi Castlin.

Pada 2 minggu sebelum Olimpiade, Harrison memecahkan rekor dunia 27 tahun yang ditinggalkan Yordanka Dankova 12.21 detik menjadi 12.20 detik. Ia meninggalkan lawan-lawannya para juara Olimpiade itu dalam margin hampir 4 meter di depan sendiri!

Publik sudah menunggu pembuktiannya di London tahun ini, semua media sepakat menyebutnya "tantangan mengalahkan diri sendiri" adalah kunci utama.

Keadaan Harrison mirip mantan pemegang rekor dunia 100 m asal Jamaika Asafa Powell yang tak pernah memenangi gelar mayor individunya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun